Berkaca Kasus Ibu Buang Bayi ke Rel Kereta di Pasar Minggu, Simak 5 Ciri Menonjol Baby Blues

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Selasa, 5 September 2023 | 13:02 WIB
Video viral ibu diduga membuang bayi ke rel (dok. IG/@updateinfojkt)

NOVA.id - Baru-baru ini viral video seorang ibu diduga melempar anaknya ke rel kereta api di Stasiun Pasar Minggu.

Menurut petugas, ibu tersebut tidak hendak melempar sang bayi.

Justru, ibu tersebut ingin melompat ke rel untuk percobaan bunuh diri.

Sang ibu diduga depresi lantaran terus memberontak saat diselamatkan petugas.

Sedangkan bayi ibu tersebut digendong petugas lainnya dan terlihat terus menangis.

Tak sedikit netizen yang menduga sang ibu terkena baby blues.

Melansir dari Siloam Hospital, Baby Blues merupakan kondisi ibu yang mengalami depresi ringan pasca melahirkan.

Meski terlihat sepele, baby blues sangat berbahaya hingga dapat mengakibatkan kematian jika tak ditangani dengan tepat.

Baby blues ini biasanya membuat emosi ibu terguncang seperti muncul perasaan sedih dan gundah secara berlebihan serta menangis.

Beberapa ciri perempuan yang mengalami baby blues antara lain:

1. Mudah marah dan tersinggung

Gejala utama dari baby blues adalah ibu mudah marah dan tersinggung.

Ibu juga kesal kepada bayinya yang rewel.

Baca Juga: TikTokers Gilang Samiadji, Ngaku Keracunan Camilan Ini Karena Cipung

2. Mood swing

Ibu juga bisa mengalami perubahan suasana hati yang mudah berganti-ganti dari senang menjadi sedih.

Ibu juga tidak sabar mengahadapi situasi dan kondisi sang bayi.

3. Menangis

Menangis tanpa alasan dan cemas berlebih adalah tanda ibu alami gejala baby blues.

Ibu biasanya akan menangis jika bayinya menangis.

4. Mudah lelah

Ibu juga tak memiliki tenaga dan selalu terlihat kelelahan.

Tak ada semangat dalam diri ibu yang terkena baby blues.

5. Nafsu makan menurun

Nafsu makan ibu yang terkena baby blues menurun.

Bahkan, pada beberapa kasus hal ini menyebabkan kematian karena sang ibu tak mau makan dan minum.

Jika melihat adanya gejala baby blues segera konsultasikan pada bidan dan dokter ahli.

Kita juga bisa meminta bantuan psikolog untuk penanganan baby blues. (*)