Belajar dari Kasus Suami Bunuh Istri di Bekasi, Ini 3 Langkah Bicara Soal Uang dengan Pasangan

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 14 September 2023 | 10:05 WIB
3 Langkah Bicara Soal Uang dengan Pasangan (STEVE DEBENPORT)

NOVA.ID – Kaus kriminal yang viral belakangan ini tentang kasus suami bunuh istri di Bekasi menuai banyak perhatian dan simpati.

Pasalnya korban, Mega Suryani Dewi (24), diketahui dihabisi nyawanya oleh sang suami, Nando (25) dengan cara digorok lehernya.

Ibu kandung Mega, Linda, menemukan jenazah sang anak pada Sabtu, (09/09) di kamar kontrakannya.

Diketahui kasus ini berawal dari cekcok antar suami istri, lebih khusus mengenai masalah keuangan rumah tangga.

Kanit Reskrim Polsek Cikarang Barat Iptu Said Hasan menuturkan, pelaku dan korban sempat cekcok masalah rumah tangga.

"Menurut (hasil) interogasi, pelaku ini memang sering terlibat cekcok dengan korban. Motif sesungguhnya didasari sakit hati dan faktor ekonomi," tutur Hasan di Mapolsek Cikarang Barat, Senin (11/9/2023).

Yap, secara umum, masalah uang memang bisa jadi bara api di dalam rumah tangga.

Fatalnya, jika tak transparan dan dibicarakan bisa bikin bara api kian membara dan membesar hingga mungkin terjadi kasus seperti di Bekasi tadi.

Ada pasangan yang memang dari awal—bahkan sebelum menikah—sudah buka-bukaan soal kondisi keuangan dirinya.

Tapi ada juga yang masih merasa sungkan untuk bertanya bahkan setelah lama menikah.

Karena uang masih menjadi sesuatu yang sensitif jika dibicarakan, bahkan dengan pasangan sekalipun.

Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Sering Berantem Karena Uang? Ini Alasannya!

Sebab, bicara soal uang berkaitan dengan pride dan status yang dimiliki seseorang.

Sehingga tak jarang ketika berbicara soal uang, malah berujung pada pertengkaran.

Padahal bicara soal uang adalah hal yang penting dalam urusan rumah tangga.

Survei yang dilakukan WeCan pada 2017 menyatakan 65 persen pasangan di Indonesia tidak terbuka dalam masalah keuangan, yang mengakibatkan 47 persen konflik rumah tangga disebabkan oleh problem finansial.

“Sangatlah penting membicarakan tentang keuangan dengan pasangan karena uang adalah alat untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Tanpa adanya diskusi, transparansi atau komitmen mengenai uang dengan pasangan, maka dapat berpotensi menimbulkan konflik,” kata Laurentius Sandi Witarso, M.Psi., psikolog dari Personal Growth dalam Tabloid NOVA Edisi 1672.

Menurut Laurentius, semakin takut dan malas kita dan pasangan membicaran keuangan dalam rangka menghindari konflik, justru akan memperparah dampak dari konflik itu sendiri.

Permasalahan keuangan jika tidak didiskusikan atau dipendam bisa menjadi bom waktu yang berdampak pada keretakan rumah tangga.

Bahkan permasalahan ini bisa juga berpengaruh terhadap kesehatan mental kita dan pasangan.

Sebab, bisa saja menimbulkan rasa saling curiga, tidak percaya, yang ujungnya saling menyalahkan satu sama lain.

Lantas, mesti bagaimana?

Inilah 3 langkah bicara soal uang dengan pasangan yang bisa dicoba.

Baca Juga: Soal Uang Belanja Pribadi, Kenapa Istri Harus Sembunyi-sembunyi dari Suami?

1.Dengarkan dan Terbuka

Dengarkan dan terima pandangan masing-masing pasangan mengenai keuangan dan setelah itu tentukan langkah ke depan untuk bisa mengelola keuangan sesuai dengan pandangan masing-masing pasangan.

Ingat, kita dan pasangan perlu saling transparan dan membuka komunikasi terkait dengan mengelola keuangan di dalam keluarga.

Adanya keterbukaan dengan pasangan mengenai keuangan dapat membantu membangun sikap saling percaya dan menentukan kesepatakan.

2.Tentukan Kesepakatan

Buatlah kesepakatan yang jelas mengenai peran masing-masing pasangan dalam mengelola keuangan.

Apakah istri bertanggung jawab dalam mengelola seluruh pengeluaran, atau pengeluaran kebutuhan keluarga dibagi dengan pasangan.

Kesepakatan dan kompromi yang jelas ini membantu kita dan pasangan dalam pintar atur uang keluarga dan bisa mengurangi percikan konflik yang mungkin terjadi. 

3.Cari Pihak Ketiga

Jika terjadi konflik saat bicara uang dengan pasangan dan tidak dapat ditangani sendiri, maka kita dan pasangan dapat mencari bantuan tenaga profesional.

Seperti ahli finansial, konsultan keuangan, atau ahli profesional lain seperti psikolog untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik tentang keuangan.

Sehingga, dampak buruk yang lebih besar dapat dicegah. (*)