Viral Truk Tabrak 16 Kendaraan di Exit Tol Bawen, Ternyata Kesalahan Ini Kerap Dilakukan Sopir Bikin Rem Blong!

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Senin, 25 September 2023 | 15:02 WIB
Truk rem blong (dok. TribunJateng)

NOVA.id - Kasus kecelakaan maut yang terjadi di Exit Tol Bawen, Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu, (23/09) menuai duka mendalam.

Truk yang mengalami rem blong menabrak sejumlah kendaraan hingga membuat 4 orang meninggal dunia dan belasan luka-luka ini terekam kamera pengawas.

Kasus truk besar mengalami rem blong bukan kali pertama terjadi.

Ternyata, ada beberapa kesalahan sopir yang bisa membuat kendaraan mendadak mengalami rem blong.

Melansir dari Kompas.com, inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kendaraan tak mengalami rem blong yang bahayakan keselamatan.

Gigi tinggi saat jalan menurun

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, semua kasus rem blong secara umum penyebabnya hanya dua.

Pertama, pengemudi menggunakan gigi tinggi saat melalui jalanan turunan.

Dalam kondisi itu, mereka akan melakukan pengereman secara berulang.

"Ketika melakukan pengereman berulang, ada tiga hal yang akan mereka hadapi," kata Wildan saat dihubungi Kompas.com, Minggu (24/09).

"Pertama, kampas remnya panas, kedua tekanan anginnya tekor, kemudian minyak rem panas yang akan ditandai pedal remnya terasa kosong," sambungnya.

Menurutnya, ketiga kondisi ini disebut dengan rem blong.

Kemudian faktor kedua yang menjadi penyebab rem blong adalah kebocoran-kebocoran pada sistem pneumatik atau sistem hidrolik.

Hal ini disebabkan karena sebelum mengemudi, sopir tidak melakukan pemeriksaan terlebih dulu atau disebut pre trip inspection.

"Dua hal ini sebenarnya jadi rekomendasi KNKT agar mencegah rem blong terjadi, namun kita belum melihat bahwa rekomendasi ini dijalankan secara konsisten," ujar Wildan.

Kondisi jalanan bukan faktor utama

Karena itu, Wildan menampik anggapan bahwa jalanan yang menurun menjadi faktor utama penyebab kecelakaan.

Di Jalan Petung Merapi, Sleman, Yogyakarta, misalnya, tak pernah ada kasus truk mengalami rem blong.

Padahal, jalanan yang menurun itu dilewati oleh truk-truk tua dan bermuatan berat.

"Mereka selamat semua, tidak ada yang rem blong, karena mereka menggunakan cara mengemudi sama seperti yang KNKT rekomendasikan.

Jadi, ini kaitannya dengan cara mengemudi yang benar," jelas dia.

Hal serupa juga terjadi pada kecelakaan truk rem blong di Cibubur, Bekasi, Jawa Barat.

Menurut Wildan, semua orang saat itu menuduh traffic light sebagai penyebabnya.

Padahal penyelidikan KNKT menunjukkan hal lain, yakni human error karena melakukan dua kesahalan di atas.

Ia menjelaskan, truk dan bus memilik dua macam sistem pengereman, yakni rem utama (service brake) dan rem pembantu (accelery brake).

"Di jalan mendatar, gunakan rem utama, di jalan menurnu, gunakan rem pembantu.

Caranya gunakan gigi rendah hingga tercipta engine brake dan bantu dengan accelery break.

Prosedurnya gitu kan harusnya," tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Kesalahan Sopir yang Kerap Dilakukan Saat Melalui Jalan Menurun hingga Sebabkan Rem Blong"