Waduh! 204 Juta Data KPU Diduga Bocor, Dibobol dan Dijual Hacker 'Jimbo' Jelang Pemilu 2024

By Maulana Wildan Ibrahim, Rabu, 29 November 2023 | 12:02 WIB
Data pemilih milik KPU dikabarkan bocor diretas hacker. ((KOMPAS.com/ MOH NADLIR ))

NOVA.ID - Jelang Pemilu 2024, kabar tak mengenakkan muncul menggegerkan masyarakat.

Laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) diduga dibobol hacker.

Akibatnya, 204 juta data waraga Indonesia dikabarkan bocor.

Melansir dari Kompas.com, seorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengeklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs KPU RI.

"Jimbo" membagikan 500.000 data contoh yang berhasil ia peroleh melalui salah satu unggahan di situs BreachForums yang kerap digunakan untuk jual beli hasil peretasan.

Di dalam data yang "bocor" itu, "Jimbo" mendapatkan data pribadi warga Indonesia yang menjadi pemilih tetap secara lengkap.

Diantaranya seperti NIK, nomor KTP, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai kode kelurahan, kecamatan, dan kabupaten, serta TPS.

Data-data itu dijual dengan harga 74.000 dollar Amerika atau sekitar Rp 1,1 miliar-Rp 1,2 miliar.Dirinya juga membagikan beberapa tangkapan layar dari situs web https://cekdptonline.kpu.go.id/ untuk meyakinkan kebenaran data yang didapatkan.

Pada unggahan itu, "Jimbo" juga mengaku menemukan 204.807.203 data unik.

Angka tersebut hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.

Sementara itu, KPU RI mengaku masih berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menelusuri kebocoran data pemilih tersebut.

Baca Juga: KPU Gelar Pemilu 2024, Ini 5 Cara Menghadapi Black Campaign dari Bawaslu

“Sekarang lagi kita minta bantuan dari satgas cyber, sekarang yang bekerja BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), dia menaungi Mabes,” kata Koordinator Divisi Data dan Informatika KPU RI Betty Epsilon Idroos, dikutip NOVA.ID dari Kompas.com, Rabu (29/11).

Ia mengaku belum dapat memastikan apakah data yang bocor tersebut terkonfirmasi data milik KPU RI atau bukan.

“Sudah kita koordinasikan, lagi di-crosscheck dulu ya,” tambahnya.

Lebih lanjut, mengutip dari Antaranews.com, Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol. Adi Vivid A Bachtiar, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan KPU untuk menyelidiki dugaan kebocoran tersebut.

"Dugaan kebocoran data KPU kami temukan dari hasil patroli siber yang dilakukan oleh anggota kami," ungkap Brigjen Pol. Adi Vivid A Bachtiar.

"Saat ini, CSIRT (Computer Security Insident Response Team) sedang berkoordinasi langsung dengan KPU untuk sekaligus melakukan penyelidikan," lanjutnya. (*)