Berkaca dari Sarwendah Temani Ruben Onsu di ICU, Ini 4 Tips Hindari Risiko AMR di ICU

By Maria Ermilinda Hayon, Rabu, 29 November 2023 | 17:35 WIB
Jangan sampai karena salah komunikasi terjadi risiko AMR di ruang ICU. Yuk, belajar dari Sarwendah dan Ruben Onsu. (tangkap layar youtube The Onsu Family)

4.Usahakan agar terlibat aktif dalam pengambilan keputusan medis

Setelah tenaga kesehatan memberikan rekomendasi medis, pihak keluarga pasien bisa bertanya lebih jauh atau meminta penjelasan atas hal-hal yang kurang dipahami.

Pihak keluarga pasien perlu memahami secara utuh tentang diagnosis, tindakan medis, komplikasi, risiko, dan pilihan-pilihan tindakan, sebelum memberikan persetujuan.

Terutama terkait pemberian antibiotik, pihak pasien bisa bertanya lebih jauh mengenai alasan, jenis, dosis, lama penggunaan, manfaat, dan risiko terkait penggunaan antibiotik tersebut di ICU.

Sepakat dengan Sarwendah, dr. Pratista Hendarjana, Sp. An-KIC, Dokter Spesialis Anestesi dan Konsultan Perawatan Intensif juga menyetujui komunikasi yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan dapat mempercepat proses pengobatan di ICU.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan bahwa di tengah kondisi pasien yang sangat lemah, tugas dokter dan tenaga kesehatan lainnya adalah untuk memastikan bahwa pesan tentang perawatan dan penggunaan antibiotik yang rasional, serta disampaikan dengan jelas, dan dapat dipahami oleh pasien maupun keluarganya.

Oleh karena itu, beliau mengajak para dokter dan tenaga kesehatan untuk memberikan perhatian khusus pada kualitas komunikasi dengan pasien, terutama di lingkungan ICU di mana perawatan seringkali kritis dan kompleks.

"Ini bukan hanya tentang memberikan informasi saja, tetapi juga tentang mendengarkan. Pasien di ICU sering kali dalam kondisi yang memerlukan pemahaman dan kehadiran ekstra dari tim perawatan.” pungkasnya.

Melalui komunikasi yang efektif antara pasien dan tenaga kesehatan maka akan berkontribusi pada tindakan medis yang tepat waktu (right time), tepat pasien (the right patient condition), dan tepat guna (the right use) sesuai semangat gerakan edukatif #JitudiICU. (*)