Di neraka, Saleh dan yang lain juga saling mencari, sambil menghadapi siksaan yang kian besar atas dosa-dosa yang selama ini mereka sembunyikan.
Meskipun banyak adegan yang menyeramkan layaknya neraka, ada banyak pesan yang disampaikan ke penonton lewat cerita film Siksa Neraka.
Film Siksa Neraka menceritakan kisah orang-orang yang mendapatkan balasan penyiksaan di akhirat karena telah berperilaku buruk selama dirinya hidup di dunia.
"Film ini lebih ke slasher, banyak adegan sadis, siapkan mental agar kuat nonton film ini saat melihat beragam adegan sadis," ujar Kiesha Alvaro.
Ratu juga menambahkan bahwa ia senang dapat bergabung di film ini karena dirinya pernah membaca komik tersebut saat kecil.
"Kita (Ratu dan Kiesha) pastinya seneng kayak, 'Dulu kita sering baca komik ini, sekarang kita malah main di filmnya'," sambungnya.
Nayla Purnama bersyukur dapat bergabung dalam film Siksa Neraka.
"Buat aku sendiri film ini punya keterikatan kuat. Karena auto membayangkan kesalahan-kesalahan masa lalu. Semoga benar-benar bikin tobat berjamaah," harapnya.
Slamet Rahardjo yang menjadi tetua dalam film ini mengaku antusias.
"Ini gambaran bahwa tak ada manusia yang sempurna, yang bisa luput dari dosa. Siksa Neraka mengajarkan kita untuk selalu warpada," katanya.
Siksa Neraka menghabiskan biaya produksi kurang lebih Rp5 miliar untuk CGI.
Baca Juga: Tontonan Libur Nataru, Sinopsis Film Wonka yang Tayang 6 Desember 2023, Aman Ditonton Sekeluarga!
CGI di film ini, menurut sutradara Anggy Umbara adalah film yang paling banyak menyedot biaya editing.
"Visual neraka membutuhkan sentuhan yang detail, karena kami ingin memberikan terapi kejut bagi penonton. Hampir semua siksaan mengerikan di dalam komik, divisualkan ke dalam film," ujar Produser Dheeraj Kalwani.
"Mungkin yang paling sulit dalam pembuatannya adalah ketika para penghuni neraka dimasukkan dalam lautan Lava, serta di dibunuh dan disantap binatang-binatang beracun raksasa," tegasnya.
Anggy mengerahkan semua kemampuannya secara maksimal untuk film Siksa Neraka.
"Karena tidak ada yang pernah ke neraka, jadi kita pakai pendekatan-pendekatan di Al Quran semaksimal mungkin untuk memberi gambaran tentang neraka," tutupnya. (*)