NOVA.ID - Aktor sekaligus pelawak, Aldi Taher mengaku sempat depresi hingga terpikirkan untuk bunuh diri.
Hal itu terjadi saat mantan suami Dewi Perssik itu divonis kanker kelenjar getah bening pada 2016 silam
"Jujur ya, saya juga pernah ada perasaan pengin bunuh diri, (yaitu) saat saya divonis kanker," kata Aldi Taher dikutip dari Tribunnews.com, Minggu (17/1/).
Aldi Taher berpikir seperti itu karena tak terima bahwa dirinya mengalami sakit cukup parah.
Terlebih saat itu Aldi tengah beradi di puncak kariernya.
"Waktu saya di kemoterapi, karier saya lagi bagus-bagusnya tiba-tiba saya kena (kanker)," ujar Aldi.
Namun, hal inilah yang dilakukan Aldi Taher untuk menyadari bahwa pikiran tersebut adalah salah.
"Tapi saya segera istighfar."
"Saat pikirannya jelek segala macam, bismillah, saya baca Al-Quran, mendekatkan diri kepada Allah," ungkap Aldi.
Aldi Taher menilai bunuh diri bukanlah solusi untuk suatu masalah.
"Jangan dianggap setelah bunuh diri selesai, nggak. ada azab kubur, ada azab api neraka," jelas Aldi Taher.
Baca Juga: Bantu Biaya Pengobatan Indra Bekti, Aldi Taher Sumbang Rp1 Juta
"Siapa yang melakukan bunuh diri, itu sangat jauh dari surga dan akan disiksa di api neraka. Jadi itu bukan solusi," lanjutnya.
Dikatakan Aldi Taher, apabila depresi untuk menyerahkan semuanya kepada Sang Kuasa.
"Kalau memang kita ada keluh kesah, kita berdoa kepada Allah, salat tahajud, baca Al-Quran, sharing, ngobrol," kata Aldi.
Aldi pun kembali menegaskan jika bunuh diri bukanlah solusi.
“Itu (bunuh diri) bukan solusi terbaik apalagi kalau sampai ngajak anak dan istri. Naudzubillah ya," tegas Aldi Taher.
Kontak Bantuan
Keinginan untuk bunuh diri bisa muncul karena depresi dan merasa tak ada orang yang membantu.
Jangan menyerah, kamu tak sendiri.
Jika memiliki permasalahan, terus berjuang dan jangan memutuskan mengakhiri hidup.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan untuk kita bisa bercerita dan meringankan keresahan.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa dan berbagai alternatif layanan konseling, kita bisa mengakses informasi pada website Into the Light Indonesia. (*)