Sinopsis Film Trinil: Kembalikan Tubuhku, Hanung Bramantyo Kembali Garap Horor yang Meneror

By Rahma, Kamis, 28 Desember 2023 | 22:10 WIB
Press Screening Film Trinil (Dapur Film)

NOVA.ID - Film Trinil: Balekno Gembungku ( Kembalikan Tubuhku ) adalah adaptasi sebuah drama Radio horor yang viral di era 80-an.

Kisah cinta segitiga antara Ibu-anak dan seorang pemuda beranama Bagus Sujiwo yang berujung pembunuhan sadis, menjadi kisah tragis dan ironis pada jamannya.

Ini yang mendasari Hanung Bramantyo untuk kembali menyutradarai Horor, karena kisah tersebut dianggap masih relevan di era sekarang.

Namun Hanung tidak begitu saja mengadopsi drama Radio tersebut ke dalam film. Hanung hanya mengambil kerangka utama kisah cinta Trinil-Kustirah dan Bagus Sujiwo.

Tercetusnya keinginan kembali ke genre Horor, pertama kali tercuat di saat pendemi Covid 2019-2020, di mana saat itu kematian demi kematian menjadi hal biasa.

"Setiap hari, ketika mendengar suara sirine ambulan melintas, serasa malaikat maut sedang mengintai rumah, yang setiap saat menjemput kita, orang tua kita, atau anak-anak kita. Situasi tersebut adalah Horor dalam arti yang sebenar-benarnya," ujar Hanung.

Menurut Hanung, Horor adalah situasi yang mencekam akibat teror yang takdiketahui pelakunya.

Bukan sekedar hantu bergentayangan, atau akrobat jump scare yang Nirkisah alias tanpa cerita yang kuat.

Dari pengalaman para maestro film dunia, Hanung ingin mengembalikan Horor pada pakemnya, yaitu Teror yang sangat berkaitan dengan situasi yang sangat dekat dengan penontonnya.

Menurut Hanung, situasi Horor di Indonesia terjadi pada 3 masa, yaitu saat peristiwa pembunuhan massal tahun 1965, tragedi penculikan aktivis 1998 dan situasi Covid 2019.

Lewat 2 film horor terdahulunya: Lentera Merah dan Tragedi Sundel Bolong, Hanung bermain pada peristiwa tragedi 1965.

Baca Juga: Wulan Guritno dan Shalom Razade Bintangi Trinil, Film Horor Garapan Hanung Bramantyo Setelah Vakum 17 Tahun

Di Film Trinil kali ini, Hanung memilih era 1970-80 an sebagai sebuah setting cerita.

Di samping menjadi latar orisinil drama radio Trinil, era ini juga menghadirkan situasi politik Indonesia yang sedang memanas paska kejatuhan Rezim Soekarno.

Pemerintah Orde Baru, yang dikomandoi Jenderal Soeharto, mengawali masa otoriternya dengan membatasi Partai Politik menjadi 3 Partai : PPP, Golkardan PDI.

Akibatnya, kelompok masyarakat yang tidak memiliki kepentingan dengan ketiga partai tersebut dipaksa tunduk.

Bagi yang melawan, akan dibunuh secara misterius: mati terbakar, gantung diri bahkan ada yang menceburkan diri ke sungai.

Situasi tersebut dipilih Hanung menjadi latar belakang Film Trinil : Balekno Gembungku.

Untuk menandai kembalinya ke genre horor setelah 17 tahun silam, sekaligus kembalinya DAPUR FILM dalam memproduksi film secara mandiri setelah Film Hijab, 2015, yang sempat menuai kontroversi.

Film ini dibintangi Carmela van der Kruk, Rangga Nattra, Fattah Amin, Shalom Razade, serta Wulan Guritno.

Juga aktor-aktor senior di seni peran seperti Willem Bever, Elly Luthan, Goetheng Ikhu Ahkin, Almarhum Suyik dan Bambang Paningron.

SINOPSIS TRINIL

Cerita Trinil: Kembalikan Tubuhku bermula ketika pasutri Rara (Carmela Van De Kruk) dan Sutan (Rangga Nattra) memulai hidup baru. Rara mewarisi perkebunan teh di Jawa Tengah milik William Saunder, ayahnya, dan hidup bersama Sutan, suami tercinta, yang dulunya pernah menjadi perawat pribadi William semasa masih hidup.

Baca Juga: Acha Septriasa Selingkuh di Film Terbaru, Suami Yang Lain Tayang 4 Januari 2024

Suatu malam, Rara mengalami ketindihan hebat. Dalam igauannya, Rara seperti menyebut sebuah nama, yang kemudian memunculkan bayangan hantu kepala tanpa badan di balik jendela kamarnya.

Khawatir terjadi sesuatu yang buruk, Sutan meminta bantuan Yusof (Fatah Amin), teman semasa SMA nya di Penang, Malaysia, untuk menangani insiden ini. Mulanya, Rara menolak ide sang suami dan menganggap bahwa semua teror tersebut hanyalah ilusi suaminya semata.

Namun, teror Hantu kepala makin menjadi, kali ini sambil menyebut nama kecil Rara : ‘Trinil …. !!! Balekno Gembungku ( Kembalikan Tubuhku) !!!’

Akhirnya Rara menyerah dan mengijinkan Yusof masuk ke rumah untuk mengusir sosok hantu yang mulai menyerang dirinya. Siapakah Hantu itu?

Kenapa dia bisa mengetahui nama kecil Rara? Adakah hubungan antara Rara dengan si hantu tanpa tubuh itu?

Lewat tangan Haqi, naskah Trinil: Kembalikan Tubuhku dihadirkan sebagai horor yang tak mengobral hantu, tapi kisah drama keluarga yang profound dan menguras air mata.

Kali pertama Hanung mendengarkan sandiwara Trinil di Radio, bukan saja mampu membius suasana mistis di masa kecilnya, juga drama keluarga yang memilukan hati.

Suara ‘Trinil, balekno gembungku ’sampai sekarang masih terngiang di kepalanya dan pendengar generasi 80an hingga sekarang.

Semoga kelak, di tanggal 4 Januari 2024, Trinil tak sekedar hadir lewat suara, tapi juga lewat wujud nyata layar besar. Dan disaksikan tak hanya generasi 80-an, tapi juga millenial dan gen-Z. (*)