NOVA.id - Kanker payudara terus menjadi keprihatinan utama di Indonesia.
Kanker payudara menyumbang sebanyak 19,2 persen dari semua kasus kanker.
Lebih mengejutkan lagi, meskipun banyak kemajuan dalam ilmu kedokteran, lebih dari 68 persen kasus kanker payudara ditemukan pada stadium lanjut.
Deteksi dini sangat penting dalam mengatasi kanker payudara.
Perempuan yang lahir setelah tahun 1960 memiliki peluang 1 dari 7 untuk terdiagnosa kanker payudara.
Namun, jika seorang perempuan memiliki gen BRCA1 atau BRCA, risikonya akan melonjak, mencapai hingga 50 persen pada usia 70 tahun.
Serta peningkatan risiko hingga 85 persen dari waktu ke waktu.
Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sebagian besar perempuan takut mengetahui bahwa mereka mungkinmemiliki kanker payudara dan tidak melakukan skrining secara rutin.
Berbicara dalam acara kementerian di Senayan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, Budi menekankan perlunya perempuan menghadapi ketakutan ini agar mereka dapat didiagnosis dan diobati lebih awal untuk memiliki peluang melawan kanker payudara jauh lebih tinggi.
Salah satu cara yang mudah untuk memastikan kesehatan payudara adalah dengan melakukan Periksa Payudara Sendiri(SADARI), pemeriksaan sederhana sendiri pada payudara setiap bulan.
Praktik sederhana ini memungkinkan perempuan untuk mengetahui perubahan apa pun lebih awal.
Baca Juga: Dari Dokter! Begini Cara Mencegah Kanker Payudara Agar Gak Kecolongan