NOVA.ID - Kanker payudara jadi salah satu jenis kanker yang menakutkan bagi perempuan.
Aplagi kanker payudara dikenal sebagai kanker yang paling berbahaya.
Sebagai perempuan tentu kita khawatir dengan penyakit ini karena lebih banyak menyerang perempuan.
Kanker payudara sendiri menduduki peringkat pertama dalam jumlah kasus kanker di Indonesia, serta menjadi penyebab kematian terbesar akibat kanker.
Kasus kanker payudara berkontribusi sebanyak 17 persen dari seluruh kasus kanker dan fakta yang mengkhawatirkan adalah 70 persen pasien kanker payudara datang untuk konsultasi dalam keadaan stadium lanjut.
Sehingga berdampak pada kualitas hidup dan peluang kesembuhannya.
Dr. Rahmi Alfiah Nur Alam, Sp.RAD(K), dokter Spesialis Radiologi Bethsaida Hospital mengatakan, "Kanker payudara bisa menyerang wanita dan juga pria, walaupun secara persentase lebih banyak menyerang wanita, tp tidak menutup kemungkinan pria juga bisa mengidap kanker payudara."
"Oleh karena itu pemeriksaan rutin wajib dilakukandengan dua metode, yakni periksa payudara sendiri dengan teknik perabaan dan dengan bercermin. Jika merasa ada yang berbeda pada payudara, periksakan melalui pemeriksaan medis yaitu mammografi dan USG Mammae," lanjut dr Rahmi dalam acara seminar kesehatan publik bertajuk "Pahami, Sadari, Tangani: Deteksi Dini, Kunci Kesembuhan Kanker Payudara" dari Bethsaida Hospital.
Selain deteksi dini, penanganan yang tepat juga penting dalam mendukung kesembuhan seseorang yang terdiagnosa kanker payudara.
Dr. Clement Dewanto, Sp.B, dokter Spesialis Bedah Bethsaida Hospital menyatakan, "Kanker payudara bisa terjadi karena berbagai faktor. Ada yang bisa dicegah, ada juga yang tidak seperti kanker payudara karena faktor genetik atau turunan. Namun kita bisa mengurangi risikonya dengan mengatur pola hidup yang sehat."
"Jika sudah terdiagnosa, penanganan kanker payudara harus dilakukan dengan tepat sesuai dengan kondisi masing-masing pasienberdasarkan diagnosa penunjang medis. Tahapannya bisa mulai dari terapi sampai pada menjalani prosedur operasipengangkatan payudara, semua tergantung tingkat keparahandan jenis tumor yang dialami pasien," lanjutnya dalam seminar yang sama pada Sabtu, 21 Oktober 2023, di auditorium lantai 9 Bethsaida Hospital.
Sebagai informasi, acara sekinar ini digelar dalam memperingati Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia.
Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan pemeriksaan secara teratur dan tindakan apa yang tepat untuk dilakukan jika merasakan adanya kelainan pada payudara.
Turut berpartisipasi Ibu Susi selaku perwakilan dari komunitas CISC (Cancer Information and Support Center)dan Ibu Heni Hermanto serta Ibu Nuning Handayani sebagai penyintas kanker payudara.
Dalam sesi diskusi, Ibu Susi mengatakan “Salah satu kunci untuk kesembuhan kanker payudara adalah percayakan pengobatan kepada satu faskes yang dirasa mumpuni dan tidak beralih ke jenis pengobatan lainnya selain medis.”
Selain itu, Ibu Heni dan Ibu Nuning juga menambahkan “Pikiran positif dan semangat untuk sembuh juga berperan penting dalam membantu kesembuhan dari kanker payudara. Jadi jangan pernah ragu mengambil langkah jika sudah mendapatkan arahan dari dokter, karena semakin cepat ditangani, maka semakin tinggi juga peluang untuk sembuh”. (*)
Rilis Inclusivision Project, Honda Beri Wadah Teman Color Blind Ekspresikan Diri
Penulis | : | Maria Ermilinda Hayon |
Editor | : | Maria Ermilinda Hayon |
KOMENTAR