NOVA.id – Banyak wilayah di Indonesia yang mengalami masalah DBD (Demam Berdarah Dengue).
Di Jawa Barat bahkan sudah terjadi 4.637 kasus DBD dengan 36 orang meninggal dunia.
Sungguh mengerikan, bukan?
DBD adalah penyakit infeksi yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti melalui gigitan.
Nyamuk ini biasanya muncul selama musim hujan, dan musim peralihan.
Semua orang berisiko terserang DBD, namun ada beberapa kelompok yang lebih rentan terserang, yakni bayi dan anak-anak.
Pasalnya sistem imunitas bayi dan anak masih belum sempurna, sehingga lebih mudah terserang penyakit, termasuk DBD.
Salah satu hal yang banyak dicari belakangan ini adalah mengenai gejala DBD pada anak 2 tahun.
Apakah berbeda dengan orang dewasa?
Gejala DBD pada anak 2 tahun atau bayi mungkin sulit untuk dikenali.
Pasalnya, hampir mirip dengan banyak penyakit infeksi yang biasa menyerang anak-anak.
Baca Juga: Rentan Serang Anak, Ini Cara Mencegah DBD Pada Anak dengan Vaksin!
Namun, Sahabat NOVA perlu segera waspada dan membawa anak ke dokter jika menemukan beberapa gejala berikut ini:
1.Anak mengalami demam atau low temperature (kurang dari 36 derajat Celsius)
2.Mudah mengantuk dan lemas
3.Mudah marah
4.Muncul ruam pada kulit anak
5.Pendarahan tidak biasa pada beberapa tempat seperti, gusi, hidung, atau memar-memar.
6.Muntah-muntah (paling tidak 3 kali dalam 24 jam)
Gejala DBD pada anak 2 tahun bisa bertambah berat dengan cepat.
Sahabat NOVA wajib memantau demam, dan memastikan anak untuk tetap terhidrasi.
Jangan sampai anak mengalami kesulitan buang air kecil, mulut, lidah, dan pipi kering.
Segera bawa si kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai, jangan sampai terlambat! (*)