NOVA.id - Ibu mana yang tak khawatir jika buah hatinya tak berhenti batuk?
Anak batuk tidak sembuh-sembuh pasti bikin kita waswas bukan kepalang.
Penyebab batuk pada anak biasanya karena infeksi seperti flu, pilek, bronkitis, asma, pneumonia, atau alergi.
Tentunya untuk mengetahui penyebab pasti kenapa si kecil batuk, kita perlu membawanya ke dokter.
Namun, jiksa belum sempat, maka berikut hal yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi batuk tidak sembuh-sembuh sebagai pertolongan di rumah.
1.Perhatikan Jenis Batuk
Memerhatikan jenis batuk pada anak bisa jadi hal penting untuk menentukan pengobatan yang pas.
Jika anak batuk berdahak, maka berikananak banyak minum air putih untuk membantu mengencerkan dahak.
Gunakan pelembap udara atau humidifier untuk membantu melegakan pernapasan.
Sementara jika anak mengalami batuk kering, maka berikan madu untuk membantu meredakan batuk. Hindari asap rokok dan polusi udara.
2.Pengobatan Rumahan
Baca Juga: Susu Bubuk Sebabkan Anak Batuk, Benarkah?
Setelah memerhatikan jenis batuk anak, ada beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu cara mengatasi anak batuk tidak sembuh-sembuh.
-Selalu memberikan air putih hangat
-Mengoleskan balsam di dada dan punggung anak
-Memanaskan air hangat dengan handuk untuk dikompres di dada dan punggung anak
-Memberikan sup ayam atau jenis sup bening lain yang menghangatkan.
3.Perhatikan Gejala Lain
Perhatikan apakah anak batuk disertai dengan gejala lain, seperti demam, pilek, sesak napas, atau penurunan berat badan.
Gejala-gejala ini dapat menjadi tanda penyakit lain yang lebih serius.
4.Konsultasi dengan Dokter
Jika batuk anak tidak kunjung sembuh setelah 2 minggu, konsultasikan dengan dokter.
Dokter akan memeriksa anak dan menentukan penyebab batuk.
Dokter mungkin akan memberikan obat batuk atau merujuk anak ke dokter spesialis.
Sebagai catatan, informasi cara mengatasi anak batuk tidak sembuh-sembuh ini bukan pengganti nasihat medis profesional.
Jadi, jika batuk anak tidak kunjung sembuh bahkan setelah minum obat dan lakukan perawatan rumahan, konsultasikan dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. (*)
Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).