Tape Ketan Belum Matang Masih Jadi Beras dan Asam? Ternyata Ini 4 Kesalahan yang Sering Disepelekan!

By Tiur Kartikawati Renata Sari, Jumat, 5 April 2024 | 17:05 WIB
Tape Ketan (dok. Sajiansedap)

Baca Juga: Ide Usaha Rumahan Kue Hantaran Natal Banyak Saingan, Coba Bolu Tape Singkong Pasti Laris Manis di Pasaran

2. Ragi terlalu sedikit

Ragi merupakan bahan yang membuat tape ketan bisa berfermentasi.

Agarasa tapi ketan manis kita bisa menyesuaikan jumlah ragi yang digunakan jangan sampai terlalu sedikit.

"Kalau kecut biasanya kasih raginya sedikit. Jadi proses fermentasinya agak lama kalau mau manis," tutur Kurniawan.

Tambahkan juga air pada ragi agar hasilnya lebih berair dan manis.

3. Ragi tidak diayak

Ragi yang tidak di ayak menyebabkan persebarannya tidak merata dan juga menghasilkan bubuk putih pada tape ketan yang sudah jadi.

Menurut Kurniawan hal tersebut disebabkan oleh ragi yang kurang halus.

Oleh karena itu sebaiknya ragi harus di ayak terlebih dahulu sebelum digunakan agar lebih merata dan tidak menggumpal.

"Itu kalau ragi aku enggak tak jemur, jadi beli itu langsung digerus pakai saringan teh itu. Itu digerus sambil diayak, pokoknya digerus sampai benar-benar halus soalnya kalau enggak diayak ketika ditaburkan itu ada putih-putihnya," jelasnya.

4. Waktu fermentasi

Waktu fermentasi yang dianjurkan sekitar tiga hari, tergantung cuaca dan suhu udara.

Semakin lama disimpan maka rasanya akan semakin asam.

"Ada trik satu lagi, ketika matang terus pengin cita rasanya sama itu masukkan ke kulkas, biar menghambat prosesnya," pungkas Kurniawan.(*)