Dalam kegiatan sehari-hari, tangan dan lengan sering kali digunakan. Sebut saja makan dan minum, hingga kegiatan yang membutuhkan lebih banyak tenaga seperti menggendong anak atau mengangkat barang belanjaan.
"Akibatnya, tangan serta bahu sering mendapat tekanan hingga berpotensi menimbulkan nyeri di tulang belikat atau bahu. Selain itu, otot bahu juga bisa mengalami ketegangan hingga memengaruhi struktur tulang belikat," jelas Dr. S. Saunderajen, SpS., MSi., Med., Neurologist dari RS Meilia Cibubur.
Secara logika, pria lebih banyak mengalami nyeri pundak dibandingkan wanita. "Laki-laki lebih sering mengangkat barang berat yang bisa menyebabkan cedera bahu." Akan tetapi, nyeri bahu tak berkaitan dengan AC (penyejuk udara) yang dipasang di atas kepala.
Makin Rentan di Usia Tua
Salah satu gejala yang patut diwaspadai adalah nyeri atau kaku di bahu dan kadang sampai ke leher. Gejala lainnya, "Sakit kepala, kebas atau baal maupun kesemutan, atau dingin di daerah lengan sampai ke ujung tangan. Selain itu, terjadi perubahan warna kulit dan bengkak di daerah sekitar pundak atau bahu dan leher." Nyeri bahu juga disebut Saunderajen sebagai salah satu gejala penyakit jantung. "Ini karena terjadinya diseksi aorta (pecahnya pembuluh darah jantung, Red.) yang dapat menyebabkan nyeri bahu yang tajam."
Bicara mengenai faktor penyebab, tendonitis akibat radang sendi kronis atau arthritis atau peradangan tendon di bahu bagian atas bisa mengakibatkan nyeri bahu. "Khusus orang tua, arthritis seringkali menjadi penyebab utama nyeri bahu." Saat usia memasuki paruh baya, bertambah lagi penyebab nyeri bahu yaitu osteoporosis. "Kepadatan tulang lama-lama berkurang hingga tulang lebih lemah." Ada pula frozen shoulder yang bisa menyebabkan rasa sakit di pergerakan bahu. "Wanita yang sudah menopause pun mudah mengalami osteoporosis."
Faktor lainnya, cedera. Misalnya, cedera struktural tulang (ligamen) atau trauma bahu yang bisa menyebabkan nyeri punggung bagian atas. Cedera bisa juga terjadi di otot rotator cuff yang berfungsi mengendalikan dan menstabilkan gerakan bahu. "Bila otot ini cedera, akan timbul nyeri punggung bagian atas terutama saat mengangkat lengan," papar Saunderajen.
Salah Posisi
Saunderajen mengingatkan agar kita tidak menyepelekan sikap duduk atau tidur. Pasalnya, posisi yang salah bisa menyebabkan nyeri bahu. "Contohnya, duduk berlama-lama di kursi saat menyelesaikan tugas, mengetik di belakang komputer, atau salah tidur."
Siapa sangka gaya hidup juga memengaruhi kondisi bahu, lho! "Aktivitas padat sehingga melupakan makanan yang sehat, tak punya waktu makan atau malas berolahraga. Sampai-sampai jam tidur pun berkurang. Kesehatan pun diabaikan," terang Saunderajen. Stres pun, tambah Saunderajen, dapat mengakibatkan nyeri bahu. "Jadi, meski terlihat sederhana namun tidak boleh dianggap remeh atau diabaikan," tegas Sauderajen.
Bantal yang Pas