Lestari Tradisi "Sulawesi" oleh Stephanus Hamy di IPMI Trend Show 2015

By nova.id, Senin, 27 Oktober 2014 | 06:41 WIB
Lestari Tradisi Sulawesi Oleh Stephanus Hamy di IPMI Trend Show 2015 (nova.id)

TabloidNova.com - Tepuk tangan dan riuh suara pentonton mengantarkan deretan ke-24 koleksi 'Sulawesi' di akhir peragaan busana oleh Earthnic milik desainer senior, Stephanus Hamy di Bazaar Fashion Festival 2015 pada Jumat (24/10) ruang runway stage di Jakarta Convention Center.

Eksistensi tak kenal henti terus diperlihatkan sosok desainer yang terkenal dengan ciri khas detail lipit dalam setiap karyanya. Penyakit stroke yang dialami desainer anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia pada tahun 2011 lalu justru tidak menyurutkan langkahnya.

Merintis lini kedua bernama 'Earthnic' sejak bulan Maret 2011, Hamy merilis karya yang berbeda dari tahun sebelumnya lewat tampilan segar, edgy, dan simpel tanpa meninggalkan keindahan serta kemewahan sentuhan desain.

Hamy memang kerap terinspirasi oleh kekayaan budaya Indonesia, sehingga mendorongnya untuk selalu mengangkat setiap kain Indonesia agar dikenal secara luas oleh dunia sejak tahun 1983. Jika beberapa waktu lalu sempat mengusung batik Padang, kali ini pulau Sulawesi jatuh sebagai pilihannya.

Tenun budaya Sulawesi yang terdiri dari tenun ikat dobi kolaka, sengkang, salur sengkang, sobbi, sutra lagosi, pucung rebung, walida pucung rebung, corak labba atau Bugis Loobang, motif lobang, motif sobbi mekongga, lurik kupu-kupu, motif sobbi kawin silang, motif lurik sobbi kupu-kupu, songket buton dan songket kristal buton.

Lestari Tradisi Sulawesi Oleh Stephanus Hamy di IPMI Trend Show 2015 (nova.id)
Lestari Tradisi Sulawesi Oleh Stephanus Hamy di IPMI Trend Show 2015 (nova.id)

"Ragam kerah busana diserasikan bersama sackdress, rok lipit dan lurus selutut. "

Interpretasi tren Spring/Summer 2015 mendatang dihadirkan lewat palet cerah solid seperti oranye, tosca, fuchsia, biru, hijau dan lainnya yang bersiluet loose, A-line berdetail backless yang dipercantik batu permata dan taburan payet sisik. Twist busana berkesan modern semakin diperkaya oleh gaya potongan lipit, asimetris, overlap, draperi, dan layer.

Orientasi ornament bernuansa oriental Asia dan Mandarin turut menyumbangkan inspirasi deretan koleksi campuran kain tekstil dan tenun budaya Sulawesi dalam dua sekuens. Sekuens pertama dihadirkan sangat simpel dan modern. Sedangkan, sekuens kedua menerjemahkan kesan elegan mewah lewat statement sentuhan detail batu permata.

Perkawinan luaran model cropped jacket, mantel, blazer berkerah ¾ atau 7/8 dipercantik lilitan selendang warna senada pada bagian leher. Ragam kerah model turtle, cowl, bulat, collar, dan cheongsam yang variatif diserasikan bersama sackdress, rok lipit dan lurus selutut.

Ridho Nugroho Foto-foto : Daniel Supriyono/NOVA