TabloidNova.com - Bukan hal baru bila sekarang ini pria modern makin sadar tren mode serta peduli akan penampilan. Pernyataan ini turut dilontarkan oleh desainer senior Musa Widyatmodjo saat acara konferensi pers peluncuran Musa Widyatmodjo Men's Wear Collection, di Kedai Tjikini, Jakarta, Jumat (8/5).
Harus diakui, kaum pria memang bukan sosok baru dalam sejarah industri mode. Bahkan jauh sebelumnya, para penggiat dan pelaku mode sudah menempatkan kaum adam sebagai kelompok kedua dari percaturan mode dunia, terbukti dari banyaknya pagelaran busana serta pekan mode yang khusus menampilkan koleksi busana pria.
Musa pun tak menampik bila kebangkitan era fleksibilitas siluet dan konsep busana pria mulai bergeser oleh gempuran budaya K-Pop. Budaya ini menginvasi gaya busana pria yang cenderung konvensional dan kaku.
"Beberapa koleksi busana kemeja, dasi, atau jas dari lini terbaru saya terinspirasi dari gaya fashion pria K-Pop. Kombinasi sejumlah motif wastra nusantara dan warna, serta permainan patchwork sebenarnya mencirikan eksplorasi gaya yang berbeda pada umumnya," ujar Musa pada TabloidNova.com.
Penasihat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) ini mengatakan, kualitas dan kenyamanan tetap menjadi tolok ukur utama pria dalam memilih busana dan aksesori. Namun, orisinalitas dan keunikan masih menjadi elemen pendukung yang menentukan selera berbusana pria.
"Tidak cuma fashion, produk kosmetik atau perawatan kulit juga semakin menjamur dikarenakan kesadaran dan tingginya kebutuhan pria akan tampilan wajah dan tubuh yang lebih sempurna," tambah desainer yang akan menampilkan 42 koleksi busana pria di Jakarta Fashion & Food Festival di Mal Kelapa Gading pada 21 Mei 2015 ini.
Ia menambahkan, dulu pria memang cenderung konservatif. Tetapi seiring berjalannya waktu, pria modern makin sadar tren mode sehingga keinginan untuk tampil semakin baiksudah dirasakan oleh kalangan pria usia muda. Persepsi dan eksplorasi mode para pria juga tidak perlu dipandang negatif. Hal ini justru akan membawa pengaruh perubahan yang positif.
"Pria pakai warna terang atau bermotif bukan berarti -maaf- banci. Asalkan siluet, potongan, dan model tetap mengusung maskulinitas yang dikawinkan bersama gaya urban. Semuanya sah-sah saja, dan tergantung pembawaan serta kesempatan acara yang dihadiri," tutupnya.
Ridho Nugroho
FOTO: THE SKINNY BEEP