Wow, Orang Dewasa Muda Belanda Tergolong Paling Tinggi di Dunia!

By nova.id, Sabtu, 18 April 2015 | 22:13 WIB
Wow Orang Dewasa Muda Belanda Tergolong Paling Tinggi di Dunia (nova.id)

Tabloidnova.com - Di berbagai negara maju, selama satu abad terakhir ini terlihat adanya peningkatan tinggi badan dan percepatan pada tingkat kematangan seksual.

Hal ini, seperti dipaparkan Dr Martine Alles, Direktur Developmental Physiology & Nutrition Danone Nutricia Early Life Nutrition, Belanda, disebut sebagai perubahan sekular positif.

"Pemicu terjadinya perubahan sekular positif ini adalah akibat dihapuskannya sejumlah faktor yang menghambat terjadinya ekspresi keseluruhan pada potensi biologis, yakni penghapusan kasus penyakit menular, masalah kekurangan gizi, dan kemiskinan serta penderitaan akibat perang dunia," papar Martine.

Menelaah perubahan pertumbuhan masyarakat di Belanda, ditengarai ada faktor manfaat susu untuk menambah tinggi badan.

Pertumbuhan yang dilihat dalam sebuah populasi ini, lanjut Martine, dapat digunakan sebagai refleksi dari keadaan masyarakatnya. Dan perubahan pertumbuhan sekular positif di Belanda ini telah terdokumentasikan sejak tahun 1958, yang didahului dengan masa terjadinya pertumbuhan ekonomi.

"Namun perubahan pertumbuhan sekular positif ini sempat disela oleh periode yang cukup singkat di mana terjadi pengurangan pada tingkat pertumbuhan tinggi badan. Yakni selama terjadinya krisis pertanian, saat krisis ekonomi dunia di tahun 1930, dan Perang Dunia II."

Berdasarakan Pediatric Research tahun 2000, Martine memaparkan, dari membandingkan hasil kajian tentang pertumbuhan badan yang dilakukan di seluruh wilayah Belanda, hasilnya didapat dalam kurun waktu 42 tahun, terjadi perubahan pertumbuhan sekular positif pada anak-anak, remaja, dan golongan dewasa muda.

"Sejak tahun 1950, golongan dewasa muda Belanda miliki tubuh tertinggi di dunia. Belanda mendokumentasikan perubahan pertumbuhan generasi yang positif sejak tahun 1858, yang dicerminkan dari peningkatan rata-rata tinggi badan. Dari sekitar 163 cm pada awal abad ke-19, sampai dengan 184 cm pada akhir abad ke-20," tutur Martine.

Dengan kata lain, lanjutnya, khusus dalam 42 tahun sejak 1955 hingga 1997, lanjut Martine, Belanda mencatat peningkatan rata-rata tinggi badan hampir 10 cm pada anak remaja dan dewasa muda.

Lebih lanjut soal hasil kajian di atas, imbuh Martine, terjadi perlambatan pada laju pertumbuhan selama 17 tahun terakhir. Sementara itu, "Bagi anak perempuan, pada periode ini usia median (rata-rata) untuk haid pertama lebih cepat enam bulan, menjadi di usia 13-15 tahun."

Dan penyebab peningkatan tinggi badan pada orang-orang Belanda ini, papar Martine, diakibatkan oleh:

Perbaikan gizi dan kesehatan anak. Perbaikan kebersihan (higiene) Berkurangnya besaran (jumlah) keluarga.

Perbaikan gizi dan kesehatan anak.

Perbaikan kebersihan (higiene)

Berkurangnya besaran (jumlah) keluarga.

Melalui data tersebut, terjawab juga pertanyaan mengenai manfaat susu untuk menambah tinggi badan. Martine mengungkapkan, perbaikan gizi ini juga dimungkinkan dipengaruhi oleh pemberian susu kepada anak-anak di sekolah di Belanda. "Pada tahun 1930-an, suatu kajian yang dilakukan di Inggris menunjukkan, pemberian susu kepada siswa sekolah berdampak positif terhadap pertumbuhan dan perkembangan mereka."

Berdasarkan kajian tersebut, kata Martine, di tahun 1937 dilakukan kegiatan rintisan di sejumlah kawasan miskin di Kota Rotterdam, Belanda. Yakni pemberian susu secara gratis kepada kalangan miskin. Sehingga, masyarakat bisa mendapatkan manfaat susu untuk menambah tinggi badan sekaligus memaksimalkan pertumbuhan. Selanjutnya, sejak tahun 1977 Uni Eropa memberikan subsidi susu kepada warganya.

"Di akhir 1970-an, jumlah siswa sekolah yang mendapatkan susu adalah 700 ribu anak. Sedangkan sekarang, hanya 120 ribu susu saja. Alasannya, dengan adanya perbaikan perekonomian, saat ini orangtua siswa di Belanda sudah mampu membeli susu untuk dikonsumsi di rumah mereka," papar Martine.

Intan Y. Septiani