Lakukan Peningkatan Gizi, Orang Belanda Kini Bertubuh Lebih Tinggi

By nova.id, Sabtu, 18 April 2015 | 22:05 WIB
Lakukan Peningkatan Gizi Orang Belanda Kini Bertubuh Lebih Tinggi (nova.id)

Tabloidnova.com - Perihal pemenuhan gizi awal di kehidupan manusia merupakan modal untuk membangun hidup yang sehat, cerdas, dan produktif bagi generasi mendatang. Sehingga, hal ini harus menjadi perhatian semua negara, termasuk Indonesia.

Pentingnya pemenuhan gizi di awal kehidupan bagi pertumbuhan positif generasi sebuah bangsa ini sudah terlihat di berbagai negara.

Dalam sebuah diskusi media bertema "Sinergi Pengetahuan Lokal dan Keahlian Global bagi Perbaikan Gizi Anak Bangsa", mengangkat sejumlah contoh pengalaman di berbagai negara, baik negara maju maupun berkembang, dalam mengoptimalkan gizi yang tepat sebagai solusi bagi berbagai masalah kesehatan, khususnya terkait pertumbuhan dan perkembangan.

Dalam diskusi ini, hadir Dr Martine Alles, Direktur Developmental Physiology & Nutition Danone Nutricia Early Life Nutrition, Belanda. Martine memaparkan mengenai manfaat gizi untuk menambah tinggi badan, "Belanda mendokumentasikan perubahan pertumbuhan generasi yang positif sejak tahun 1858, yang dicerminkan dari peningkatan rata-rata tinggi badan. Dari sekitar 163 cm pada awal abad ke-19, sampai dengan 184 cm pada akhir abad ke-20."

Khusus dalam 42 tahun sejak 1955 hingga 1997, lanjut Martine, Belanda mencatat peningkatan rata-rata tinggi badan hampir 10 cm pada anak remaja dan dewasa muda. "Selain soal kebersihan dan keluarga berencana, kontributor utama bagi perubahan pertumbuhan generasi yang positif ini adalah adanya peningkatan gizi dan kesehatan anak," papar Martine.

Selain merasakan manfaat gizi untuk menambah tinggi badan, Belanda juga mengalami peningkatan pada berat badan lahir anak. Pada tahun 1989 hingga 1991, kata Martine, rata-rata berat badan lahir anak adalah 3370 gram, sedangkan pada 2004-2006, berat badan lahir meningkat menjadi 3430 gram.

Martine menambahkan, "Pada 1.000 hari pertama kehidupan merupakan periode penting bagi pertumbuhan anak. Sebab, pada periode ini terjadi pertumbuhan fisik dan penambahan masa otak, serta pengembangan signifikan pada kemampuan kognitif, tulang, imunitas, sistem pencernaan, dan organ-organ metabolisme."

Kualitas pertumbuhan yang dialami pada periode ini, lanjut Martine, akan memengaruhi kesehatan mereka di masa depan. "Bangsa Belanda telah membuktikan pemenuhan gizi di awal kehidupan dengan kualitas pertumbuhan," ujar Martine.

Martine juga menjelaskan, "Pada Perang Dunia II, para perempuan Belanda yang mengalami kurang gizi dan gizi buruk akibat kelaparan, melahirkan bayi-bayi dengan berat badan lahir rendah dan memiliki risiko tinggi terhadap obesitas, sindrom metabolisme, dan diabetes pada usia dewasa mereka."

Intan Y. Septiani