Bila Si Kecil Suka Bicara Kasar & Jorok

By nova.id, Sabtu, 13 Februari 2010 | 17:03 WIB
Bila Si Kecil Suka Bicara Kasar Jorok (nova.id)

Bila Si Kecil Suka Bicara Kasar Jorok (nova.id)

"Foto: Ist "

Saya menduga, dia mendapat masukan perbendaharaan kalimat kasar itu dari sekolah. Kami memang belum sempat mengecek ke pihak sekolah. Terus terang kami khawatir, jika kebiasaan itu tidak dihentikan, anak kami akan tumbuh dengan kebiasaan yang tidak bagus itu. Mohon saran, apa yang sebaiknya kami lakukan? Apakah perlu kami memindahkan Si Kecil ke sekolah lain, seandainya kebiasaan itu ternyata diperoleh dari sekolahnya yang sekarang? Terimakasih atas tanggapannya.

RURI - TANGERANG

Hallo Ibu Ruri,

Banyak dari kita sebagai orangtua yang memperhatikan anaknya dengan baik tiba-tiba menemukan anak kita melontarkan kata-kata yang kasar/ jorok di hadapan kita. Kita kaget karena kata-kata tadi tidak pernah diucapkan sebelumnya di lingkungan keluarga.

Kita mengkhawatirkan anak kita akan mendapatkan pengaruh buruk dari lingkungan itu lebih banyak, dan mulai mencari-cari solusi bagaimana menjaga agar anak kita tidak terkontaminasi dengan yang buruk, salah satunya yaitu kata-kata kasar/ jorok.

Anak mengatakan kata kasar/jorok bisa karena menikmati reaksi orang-orang di sekitarnya, seperti ia ditertawakan seolah-olah itu lucu dan menghibur, atau diperhatikan dengan rasa kaget dan ingin tahu dari lingkungannya.

Anak berkata kasar/ jorok bisa karena ia menirunya dari teman di sekolah, sekadar iseng, atau saat ia merasa marah dan mengetahui bahwa kata tadi dapat memancing kekesalan orang lain, atau hanya karena sedang mempelajari kata-kata yang baru dan senang dengan bunyi kata itu tanpa mengetahui artinya.

Ada banyak alasan anak kita berkata kasar/ jorok. Maka, perhatikanlah saat kapan dan apa yang terjadi setelah anak berkata kasar/ jorok. Ini agar kita bisa mengerti alasan mengapa anak kita berkata kasar/ jorok.

Dengan mengetahui itu, kita akan lebih mudah mengatasinya. Saat anak mengucapkan kata kasar/jorok, kita bisa bertanya kepada anak kita, "Dari siapa kamu mendengar kata XXX?", "Tahukah kamu XXX artinya apa?", atau "Tahukah kamu apa akibatnya kalau orang lain dikatakan XXX?"

Anak usia 4 tahun pada umumnya senang mempelajari kata-kata yang baru, apalagi di usia ini kemampuan bahasa dan menyerap informasi sedang berkembang dengan pesat. Jika anak tidak mengetahui arti dari kata kasar/ jorok tadi, kita dapat memberitahu artinya secara singkat dan jelas, juga mengenalkan akibatnya jika kita mengucapkan kata-kata itu kepada orang lain.

Bila ia mengucapkan kata kasar/jorok karena marah, kita bisa mengajarkannya dengan memberitahu kata-kata apa yang boleh diucapkannya saat ia sedang marah. Kita dapat memberitahu kepada Si Kecil, kita tidak menggunakan kata itu di dalam keluarga kita.