Lama-kelamaan, pekerjaan yang awalnya sangat menantang menjadi terasa datar dan Anda kehilangan semangat. Lebih parahnya lagi, bila motivasi untuk semakin berkembang menjadi hilang dan performa menurun drastis.
Mengulang rutinitas yang sama selama beberapa hari, memang sangat riskan memancing kejenuhan. Beberapa studi bahkan menunjukkan, aspek yang sering kali terabaikan dari penurunan produktivitas seorang karyawan adalah kejenuhan tingkat tinggi yang menerpanya.
Kehilangan MaknaAngelo Kinicki, profesor di bidang manajemen di Arizona State University WP Carey School of Business mengungkap, kejenuhan bekerja bisa menyerang siapa saja, mulai dari karyawan baru hingga level manajer ke atas. Hal ini, tambah Kinicki, sering kali berasal dari ketidakmampuan karyawan untuk menemukan makna dalam pekerjaan.
"Pengulangan tanpa variasi atau tantangan baru pun menjadi pemicunya. Selain itu, kejenuhan umumnya disebabkan seorang karyawan merasa tak memiliki kontrol sama sekali atas apa yang ia lakukan, merasa kurang diapresiasi, serta minimnya kepuasan diri atas pencapaian mereka," urainya.
Jalan di TempatApa maksud di balik tantangan baru? Richard Chaifetz, neuropsychologist dari ComPsych yang banyak mengungkap tentang perilaku karyawan, mengatakan bahwa tantangan bukan semata pekerjaan yang lebih sulit atau bahkan lebih berat.
"Bisa saja semakin hari karyawan semakin sibuk karena pekerjaannya terus ditambah. Tapi bukan itu maksudnya. Ketika sebuah perusahaan memberlakukan melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit orang, seharusnya mereka menghitung dengan cermat beban kerjanya," tegas Chaifetz.
Baik karyawan maupun manajemen perusahaan tak boleh membiarkan adanya kejenuhan bekerja. Sebab, jika tak segera ditangani, kejenuhan bekerja bisa menyebabkan frustrasi pada karyawan.
"Pada karyawan yang memiliki performa baik, ia bisa memiliki kecenderungan untuk terus memaksa diri melakukan yang terbaik meski dalam kondisi jenuh yang memuncak. Ini adalah silent killer. Seiring waktu, karyawan tersebut bisa merasa jalan di tempat dan tak memiliki harapan apa-apa, hingga berujung pada pengunduran diri. Latar belakang ini yang sering tak disadari perusahaan," tambahnya.
Annelis Brilian, Sheila Mawadda/Dari berbagai sumber