Jaga Ucapan di Tempat Kerja

By nova.id, Rabu, 2 April 2014 | 04:53 WIB
Jaga Ucapan di Tempat Kerja (nova.id)

TabloidNova.com - Pernah merasa diremehkan seseorang di tempat kerja? Mungkin pernah, dan rasanya pasti tidak menyenangkan. Sebaiknya Anda dan rekan kerja mengetahui lebih jauh cara berkomunikasi dengan rekan sederajat, atasan, maupun bawahan di tempat kerja, agar ucapan dan tindakan Anda selalu terjaga.    Faktor terpenting dari komunikasi adalah menerima informasi, bukan mengirim informasi. Artinya, apa yang Anda dengar lebih penting daripada apa yang Anda katakan. Misalnya, ucapan, "Saya tidak yakin, apakah cara penyampaian saya cukup jelas?" akan jauh lebih baik daripada kalimat, "Kamu tidak mengerti, ya, apa yang saya katakan?"

Kemungkinan respons yang akan diberikan lawan bicara jika Anda mengatakan kalimat kedua adalah, "Kamu menuduh saya bodoh, ya?" Jadi sebaiknya katakan, "Saya sebenarnya belum mengerti maksud kamu." Atau, "Mari kita bicarakan lagi."

Memberi komentar terhadap sesuatu atau seseorang di tempat kerja tentu akan sering terjadi. Ketika hal ini terjadi, yang pertama perlu Anda pikirkan adalah "Saya" terlebih dahulu. Misalnya dengan mengucapkan "Saya rasa informasi yang diberikan ke kamu salah, deh." Atau, "Menurut saya, hal itu terdengar kurang tepat." Atau, "Bolehkan saya tahu, mengapa kamu melakukan itu?"

Bila Anda terpaksa harus memberikan kritikan kepada rekan kerja, atasan, atau bawahan, sebaiknya mengingat terlebih dahulu hal-hal berikut:*  Jangan terlalu sering menyematkan kata "tetapi" setelah mengkritik. Sebab seseorang yang dikritik akan mulai menyusun jawaban untuk membela diri dan tak akan memerhatikan atau mendengarkan komentar Anda selanjutnya. Jadi, cobalah katakan, "Saya rasa laporan yang Anda buat masih kurang lengkap, lain kali jangan lupa cantumkan poin penting lainnya, ya."* Jangan pernah menganggap tindakan atau yang dilakukan seseorang adalah bodoh atau salah. Biasakan untuk membicarakan mengenai kebiasaan yang dilakukannya, bukan pribadinya.* Ketika Anda mengkritik seseorang di hadapan banyak orang, percayalah yang bersangkutan tak akan mencerna pesan yang Anda sampaikan. Sebaliknya, ia akan merasa sedang dipermalukan oleh Anda.* Jangan mengkritik tindakan seseorang secara umum. Katakan secara spesifik atas perilaku atau insiden tertentu yang memang perlu dikritik.* Cobalah memulai percakapan dengan pujian. Misalnya, "Kamu biasanya sangat ceria dan penuh perhatian. Saya jadi terkejut saat melihat kamu marah-marah seperti tadi."* Kritikan juga bisa disampaikan dengan memberikan saran, lho! Hindari mengatakan, "Ternyata kamu enggak bisa melakukan apa-apa, ya." Sebaik katakan, "Saya rasa pekerjaan kamu akan selesai dengan lebih baik jika mendapat masukan dari teman lain."

Intan Y. SeptianiSumber: CareerBuilder/CareerOneStop