Duh, Rekan Kerjaku Pemalas!

By nova.id, Selasa, 4 Maret 2014 | 07:38 WIB
Duh Rekan Kerjaku Pemalas (nova.id)

Duh Rekan Kerjaku Pemalas (nova.id)

""

Jangan buru-buru malas berhubungan dengan tipe rekan kerja seperti ini. Pasalnya, apabila didiamkan dia bisa saja merusak suasana hati Anda di kantor. Lebih parahnya, bagaimana jika ia terus menjadi benalu dalam tim Anda? Nah, lebih baik, segera atasi agar kekesalan Anda tak berlarut-larut.

Penugasan Jelas

Sebelum melaporkan pada atasan, lebih baik kumpulkan terlebih dahulu informasinya. Apakah benar Si Rekan Kerja ini pemalas, atau Anda saja yang kebetulan tak pernah melihatnya bekerja? Anda bisa mulai dengan menanyakan sampai mana tugas telah dikerjakan. Apakah ia selalu tepat waktu atau tidak? Apakah ia mengerjakan tugas yang diberikan padanya dengan baik? Untuk mengukur ini, maka diperlukan adanya sistem penugasan dan deadline yang jelas di kantor Anda.

Pasalnya, bila rekan kerja memang tak pernah mematuhi tugas-tugas yang diberikan kantor, Anda baru memiliki alasan untuk mengadukannya jika sudah sangat mengganggu.

Komunikasi

Saat berbicara dengannya, buat pendekatan seolah Anda dan dia memiliki satu persoalan yang perlu diselesaikan bersama. Memulai pembicaraan dengan mengutarakan keluhan Anda mengenai cara bekerjanya bisa-bisa membuatnya defensive. Alhasil, apa yang Anda bicarakan selanjutnya tak lagi dianggap sebagai niat baik.

Jadi alih-alih mengomentari atau mengeluhkan performanya di kantor, coba untuk mencari tahu alasan di balik tingkah lakunya selama ini. Saat Anda dan rekan kerja bisa saling mencari jalan keluar dan memahaminya bersama, pasti tim pun akan lebih kuat, kan? Jangan terpancing untuk menggosipkan etos kerjanya pada orang lain karena akan membuat semua malah runyam.

Ambil Inisiatif

Pada kondisi terdesak, tak ada salahnya menunjukkan bahwa Anda dapat mengambil tanggung jawab, meski sebenarnya bukan tugas Anda. Sebagai contoh, rekan kerja ditugaskan untuk presentasi pada klien besar dan dia kebingungan karena kurang persiapan, segera ambil inisiatif untuk menawarkan diri dan lakukan yang terbaik.

Kadang, memberi contoh seperti ini akan membuat orang lain merasa malu dan termotivasi juga, lho. Percaya lah, usaha Anda tak hanya akan menyelamatkan nama baik perusahaan di depan klien atau kompetitor, tapi juga mencipta kepercayaan atas kemampuan Anda di depan rekan kerja. Syukur-syukur, ini menularkan semangat dan motivasi juga, kan, untuk yang lain?

Berani Bilang Tidak