TabloidNova.com - Memulai bisnis kuliner memang tidak mudah, tapi juga bukan hal yang mustahil untuk dijalani. Buktinya, tak sedikit pengusaha pemula yang mulai dari nol bisa sukses, bahkan bisnisnya berkembang pesat. Pemilihan bisnis yang tepat, bisa dikatakan menjadi kunci awal.
Menurut Budi S. Isman, CEO/President Director PT Mikro Investindo Utama, dalam pemilihan bisnis, pemilik UKM perlu melakukan smart business map, yaitu pemetaan (mapping) bisnis dulu. Aspek pertama yang perlu diperhatikan dalam pemetaan ini adalah playing field, yaitu di mana kita akan bermain atau menekuni bidang tertentu. Pastikan bisnis makanan Anda memiliki prospek atau tidak.
"Misalnya, kita akan bermain di bisnis makanan dan minuman. Maka, perlu dilihat apakah prospek industri di bidang makanan dan minuman di Indonesia masih bagus atau tidak. Kalau masih bagus, kita lihat turunannya atau kategorinya. Misalnya, kategori makanan, minuman, atau keduanya," ujar Budi.
Untuk makanan, misalnya, bisa makanan siap jadi, makanan yang dijual dalam bentuk ritel kafe, restoran, katering, makanan low fat, atau makanan sehat. Kategori makanan yang akan ditekuni, menurut Budi, haruslah memiliki potensi. Dengan kata lain, ada pasar yang menyerap produk yang akan kita buat.
"Banyak pengusaha pemula yang memulai bisnisnya hanya berdasarkan apa yang dia punya, bukan berdasarkan apa yang pasar inginkan. Ini kesalahan utama. Kebetulan saja dia bisa membuat keripik, jadi dia membuat keripik," jelasnya.
Mau laku atau tidak, pengusaha tak ambil pusing. Yang penting memproduksi, karena itulah yang dia bisa. Seharusnya, menurut Budi, calon pengusaha pemula melihat pasarnya yang potensial lebih dulu. Setelah itu, barulah mencari tahu apa produk yang kita suka, miliki pengetahuannya, miliki bahannya, atau aspek lain yang membuat kita bisa memulai bisnis.
Setelah itu, perlu dipikirkan apakah bisnis itu kebetulan sama dengan hobinya. Misal, kebetulan hobinya membuat keripik, dan kebetulan keripik yang ingin dibuat memiliki potensi pasar besar.
Meski demikian, menurut Budi, semua aspek yang dipilih itu belum tentu bisa membuat bisnis berhasil. Sebab, biasanya ide tak ada yang orisinil. Kalaupun ada, menurut Budi, tidak akan lama karena setelah itu orang lain akan dengan cepat menirunya. Apalagi, dengan adanya internet, bisnis atau produk yang sedang tren di belahan dunia lain bisa dengan cepat ditiru.
Maka, saran Budi, setelah memastikan bisnis kuliner Anda punya prospek, cari ide yang unik yang berbeda dari produk lain.
Hasuna Daylailatu