Cerita Mereka Menjadi "Survivor" Kanker

By nova.id, Selasa, 14 Oktober 2014 | 08:49 WIB
Cerita Mereka Menjadi Survivor Kanker (nova.id)

Cerita Mereka Menjadi Survivor Kanker (nova.id)

"Merekalah "survivor", wanita-wanita yang berjuang melawan kanker dan menang (foto: PREVENTION) "

TabloidNova.com - Sudah banyak orang yang meninggal karena kanker. Kebanyakan mereka sebelumnya tidak sadar kalau mereka mengidap kanker sampai kemudian dokter memberi vonis dan tidak ada waktu lagi untuk "menyelamatkan" diri.

Berikut cerita beberapa penderita kanker dan survivor kepada Prevention.com tentang kapan dan bagaimana mereka mengetahui penyakit mematikan itu ada di dalam tubuh mereka.

Silvi Moslih 

Sekitar delapan tahun lalu saya melihat sebuah spot di kaki saat sedang bercukur. Bentuknya kecil, timbul, dan agak kehitaman. Saya memeriksakannya ke dokter dan ia berkata kalau saya tidak perlu khawatir. Tapi saya tetap mencari second opinion ke seorang spesialis dan melakukan biopsy untuk memastikan. Sejam kemudian setelah saya sampai ke rumah, dokter spesialis itu menelepon dan mengatakan kalau saya mengidap melanoma tahap 1. Katanya, saya perlu melakukan operasi untuk mengangkat "benda" itu.

Mary Whitney Guzik 

Selama beberapa tahun ini saya punya spot hitam di bagian lengan. Semua orang mengatakan, "Itu bukan apa-apa. Semakin kita tua, kulit kita memang akan semakin banyak terdapat bintik-bintik." Untungnya, saya terus Googling hingga kemudian membuat janji dengan dokter kulit. Setelah dibiopsi, dokter mengatakan saya memiliki kanker. Melanoma.

Donna McDowell 

Sejak sekolah menengah atas dan kuliah, saya menghabiskan liburan musim panas dengan bekerja sebagai lifeguard. Selama itu saya memang jarang sekali menggunakan tabir surya. Dan ketika usia saya 30 tahun dokter memvonis saya mengidap karsinoma sel basal (sejenis kanker kulit) dan karsinoma sel skuamosa.

Deeann Vanden Brink-Bylsma

Sudah empat kali karsinoma sel basal di bahu saya dioperasi. Mereka berkembang dan dioperasi di waktu yang berbeda dan terpisah. Ukurannya sangat kecil (seukuran penghapus pensil). Awalnya berwarna pink dan berubah merah, dan seakan-akan tidak akan sembuh. Waktu kecil saya memang tidak pernah menggunakan tabir surya, berbeda dengan sekarang, saya selalu memakai dan membawanya ke mana-mana.

Lisa Montgomery Anzalone