Ayah Juga Bisa Mengalami Depresi Pasca Persalinan

By nova.id, Minggu, 12 Oktober 2014 | 02:58 WIB
Ayah Juga Bisa Mengalami Depresi Pasca Persalinan (nova.id)

TabloidNova.com - Baby Blues Syndrome (BBS) yang terjadi melebihi batas normal alias lebih dari 2 minggu, bisa memicu terjadinya Postpartum Depression  (PPD). Perbedaan PPD dengan BBS terletak pada frekuensi, intensitas, serta durasi berlangsungnya gejala-gejala.

"Pada PPD, gejala yang dirasakan itu akan terjadi lebih sering, lebih hebat, serta lebih lama,"ujar Sherly Hidayat Putra, M.Psi, Psikolog Klinis dari Ukrida.

Gejala PPD ditunjukkan melalui perilaku cepat marah, bingung, mudah panik, merasa putus asa, perubahan pola makan dan tidur, takut bisa menyakiti bayinya, khawatir tidak bisa merawat bayi dengan baik, hingga timbul perasaan tidak bisa menjadi ibu yang baik. "Bahkan PPD bisa berlangsung hingga 1 tahun setelah kelahiran bayi."

Nah, ternyata, bukan hanya pihak ibu yang bisa mengalami depresi usai kelahiran bayi. Pasalnya, satu dari 10 ayah ternyata mengalami Post-Natal Depression (PND). Depresi yang umumnya hinggap pada 3 - 6 bulan setelah kelahiran bayi bayi ini, disebabkan ayah pun membutuhkan dukungan, dorongan, keyakinan, dan tempat yang aman.

Berbeda dengan BBS yang terkait dengan perubahan hormonal setelah ibu melahirkan, PND dapat terjadi lebih lama dari BBS. Penyebab paling umum karena kekhawatiran tentang tanggung jawab baru, stres dengan biaya yang harus dikeluarkan, serta kecemasan tentang peran baru sebagai ayah.

Stres akan lebih buruk karena laki-laki terbiasa untuk berbicara tentang perasaan dan ketakutannya. "Bagi para suami yang mengalaminya, meski awalnya memang pasti sulit, tapi cobalah berbicara dengan pasangan, anggota keluarga lain, atau teman. Jika tidak membaik setelah beberapa minggu, segera minta bantuan ke dokter."

Noverita K. Waldan