Cara Membersihkan Botol Susu Bayi dengan Benar

By nova.id, Rabu, 15 Oktober 2014 | 05:48 WIB
Cara Membersihkan Botol Susu Bayi dengan Benar (nova.id)

Cara Membersihkan Botol Susu Bayi dengan Benar (nova.id)

"Merebus botol penting dilakukan hanya saat pertama kali sebelum pemakaian (foto: Kids Center) "

TabloidNova.com - Memiliki bayi, Anda harus siap dengan segala kejutan. Mulai dari kata pertama hingga langkah kaki pertama. Yang pasti, jangan sampai keracunan makanan jadi pengalaman pertama juga.

Sesungguhnya, sejak bayi manusia sudah berisiko tinggi mengalami keracunan makanan. Makanya, sangat penting untuk menjaga makanan dan peralatan makan bayi bersih dan steril.

Peralatan minum susu bayi juga tak boleh luput dari perhatian. Baik Air Susu Ibu Perah (ASIP) maupun susu formula rentan kontaminasi bakteri bila tidak ditangani dengan hati-hati. Oleh sebab itu, banyak ibu sangat bawel soal proses sterilisasi botol bayi.

Sebelum penggunaan pertama kali, sterilisasi botol bayi dapat dilakukan dengan cara merendamnya di air mendidih selama lima menit. Sebetulnya, untuk penggunaan selanjutnya Ibu tak perlu merebus botol setiap kali akan menggunakannya.

Untuk membersihkan botol bayi setiap hari, yang Anda butuhkan hanyalah sabun cuci piring, air panas, dan sikat botol.

- Penuhi wastafel dengan air panas dan tambahkan sabun cuci piring.

- Masukkan botol, dot, dan seluruh peralatan botol bayi.

- Siram air panas yang sudah berbusa ke dalam botol, dan sikat perlahan dengan sikat botol sampai bersih. Bilas air berbusa dengan air keran yang mengalir.

- Gunakan sikat dot untuk membersihkan bagian dot. Dorong air panas melalui lubang dot untuk membersihkan sisa susu yang terperangkap di sana.

- Gunakan capit botol yang sudah disetrilkan untuk mengangkat botol dan perlengkapannya ke rak dan biarkan kering sebelum Anda menggunakannya kembali.

Dan jangan lupa, sebelum menggunakan botol bayi atau memberi makan bayi Anda, selalu cuci tangan dengan air hangat dan sabun selama minimal 20 detik.

Astudestra Ajengrastri / Sumber: HomeFoodSafety