Nah, jika Anda merasa bingung atau kesulitan mengajari buah hati berjalan, jangan khawatir. Berikut jawaban dari pertanyaan terpopuler saat anak belajar berjalan, yang dapat membantu Anda dan Si Kecil.
* Berjalan merupakan tahap perkembangan motorik tulang dan otot gerak leher, punggung, bahu, lengan, pinggul, dan tungkai. Sebelum sampai di fase ini, pada usia anak 3 - 4 bulan ia akan memiliki kemampuan berguling tengkurap, pada usia 6 - 7 bulan mulai duduk, kemudian pada usia 8 - 9 bulan mulai bisa merangkak dan berdiri.
"Proses berjalan dipelajari setelah anak stabil berdiri. Mulai dengan berjalan berpegangan, kemudian bisa berjalan sendiri di usia sekitar 11 - 18 bulan," tutur dr. Wiyarni Pambudi, SpA IBCLC, dokter spesialis anak dari BJ Medical Center.
* Pada dasarnya kemampuan berjalan bisa dikuasai seorang anak bila tahapan perkembangan sebelumnya sudah dilalui. "Namun, dengan stimulasi dan deteksi dini, proses berjalan akan berlangsung lebih lancar."
Misalnya, saat anak belajar duduk, tingkatkan kemampuan otot kecilnya dengan memberi permainan yang membuat ototnya bergerak. Bantulah saat anak mulai percaya melakukan langkah pertamanya. Begitu anak merasa nyaman, langkah selanjutnya akan berjalan lancar. Jangan lupa selalu berikan pujian di setiap langkahnya.
* Apakah cepat atau lambatnya anak berjalan berpengaruh pada kecerdasan? Menurut Wiyarni, tergantung dari pemicu gangguan perkembangan berjalan yang dialami anak.
"Ada kondisi tertentu yang terkait langsung dengan kecerdasan. Misalnya, anak dengan cerebral palsy akan menunjukkan keterlambatan motorik dan kelemahan kemampuan koordinasi, termasuk aspek kognisi atau kecerdasan."
* Lalu, apakah anak harus melalui fase merangkak sebelum bisa berjalan? Bahaya yang mungkin terjadi apabila anak melewatkan fase merangkak memang terus diperdebatkan. "Sebagian berpendapat dilewatinya fase merangkak tanda kurang sempurnanya koordinasi bilateral dan akan merugikan perkembangan anak."
* Sementara itu, ada pula yang yakin bahwa proses merangkak tidak memengaruhi tahap perkembangan berikutnya. "Dalam instrumen Denver Developmental Screening Test (DDST), fase merangkak tidak termasuk salah satu tahapan perkembangan yang wajib dikuasai anak.
Pengamatan terhadap bayi yang melewatkan fase merangkak ternyata memiliki korelasi dengan kebiasaan tidur telentang, serta kurangnya kesempatan berlatih saat waktu bermain di lantai atau matras."
* Masih ada orangtua yang kurang percaya diri jika tidak membeli alat bantu untuk merangsang tumbuh kembang bayi. "Padahal, sesungguhnya stimulasi bisa diberikan tanpa alat bantu kecuali pada kasus keterlambatan motorik pada anak."
KOMENTAR