Anda tahu apa yang memicu kesadaran istri ini untuk bertekad minta cerai? Anak-anaknya! Mereka sudah mulai bisa berpikir dan menganalisa, mereka juga pandai-pandai seperti anak Anda, dan akhirnya merekalah yang tidak tahan untuk mengatakan "Mama mengharap apa sih, dari Papa? Yang kita makan dan yang membuat kita bisa sekolah kan, jerih payah Mama? Jangan tutupi terus deh kebobrokan Papa di depan kita."
Dan teman yang selalu sigap selama hidupnya itu cepat membereskan masalahnya. Katanya, "Aduh, Mbak Rieny, baru terbilang bulan dan belum genap setahun, beratku naik 5 kilogram, kerjaku lebih fokus sehingga bonusku melesat jauh. Aku sudah bisa membawa anak-anak liburan ke Singapura dan Bangkok. Ternyata, aku punya potensi lumayan, ya, Mbak?" Padahal, suaminya selalu bilang bahwa dia tak bisa survive tanpa dia.
Ya, inilah keburukan paling buruk dari para penyelingkuh. Untuk membenar-benarkan alasannya berselingkuh, ia rajin mengkondisikan pemahaman-pemahaman pada sang istri bahwa ia LAYAK diselingkuhi, karena berada di bawah standard keinginan suami. Enak saja! Memangnya lelang pengadaan barang di kantor?
Nah, Bu, pelihara dan jaga rasa percaya diri, ya? Cerai atau tidak cerai, Anda sangat berharga, terhormat, dan memang handal. Maka jangan izinkan sedetik pun, siapa pun, termasuk suami membuat Anda merasa sebaliknya dari ini?
Salam sayang.
Asuhan: Dra. Rieny Hasan