5 Cara Menghadapi Bos Genit, Jangan Biarkan Berlarut-larut di Kantor

By nova.id, Selasa, 23 Juli 2013 | 07:02 WIB
Jangan Terjebak! Kita perlu tahu cara membedakan Bos Ramah dan Bos Genit. (mediaphotos)

 

Nova.id - Apakah sikap ramah atasan Anda membuat rasa tidak nyaman?

Misalnya saja, dia suka mencondongkan tubuhnya dekat ke layar komputer Anda saat Anda sedang mengetik.

Itu sudah termasuk red flags di kantor yang harus Anda sikapi.

Jika dibiarkan berlarut-larut, si atasan akan menganggap itu sinyal kalau Anda membuka diri.

Menjauhlah dari kursi sebagai tanda Anda tidak mentolerir perilakunya.

Baca Juga: Tips Pintar Atur Emosi Saat Si Bos Kasih Tugas Mepet Deadline

Selain itu, berikut 5 cara menghadapi bos genit yang bisa Anda terapkan di kantor.

1. Kontrol Bahasa Tubuh

Gunakan ekspresi wajah, gerak tubuh, postur, dan reaksi nonverbal umum yang biasa dilakukan sehari-hari.

Coba ingat, apakah ada gerak-gerik yang tanpa sadar Anda lakukan dan seakan "mengundang" dia? Misalnya saja, gerakan mata atau senyum centil.

Jika iya, hentikan segera.

2. Tetap Profesional

Berperilaku yang lugas dan sopan.

Jika atasan sering sekali memanggil Anda ke ruangannya untuk hal-hal yang tak terlalu penting, lebih baik ajak teman lain saat masuk ke ruangannya.

Jangan menerima begitu saja ajakannya untuk "rapat" di luar kantor jika agendanya tak jelas.

3. Hindari Permainan Kekuasaan

Alih-alih menolak atasan, Anda membuatnya cemburu dengan menggoda atau mendekati rekan kerja pria di kantor.

Ditakutkan, atasan bisa malah bersikap tidak fair dan merugikan keberadaan teman kerja Anda itu.

4. Petunjuk Suami atau Pacar

Jika Anda sudah punya suami atau pacar, secara tak langsung tunjukkan itu pada atasan.

Misalnya, dengan memuat foto pasangan di meja kerja, mengatakan dengan lantang nanti sore Anda akan dijemput oleh pasangan, memakai cincin tunangan atau kawin, atau juga memasang foto bersama pasangan di jejaring sosial. 

Baca Juga: Viral Karyawati Diduga Alami Pelecehan di Grup WA Rekan Kerja, Apa yang Harus Dilakukan?

5. Laporkan!

Tindakan atasan sudah tidak bisa ditolerir.

Banyak tugas yang diberikan atasan lebih karena subjektifitas perasaannya, perilaku fisiknya pun sudah membuat Anda tidak merasa aman di kantor.

Bicarakan hal ini dengan bagian HRD.

Katakan saja, kalau Anda sudah tidak nyaman dan kelakuannya sudah di luar batas profesionalisme kerja.

/Ester