7 Risiko Menindik Tubuh

By nova.id, Senin, 24 Juni 2013 | 07:36 WIB
7 Risiko Menindik Tubuh (nova.id)

7 Risiko Menindik Tubuh (nova.id)

"ilustrasi "

Telinga merupakan area yang paling umum digunakan untuk ditindik. Sebagian orang yang melakukan itu, biasanya, tidak mengalami masalah yang berarti. Bahkan di Indonesia, seringkali saat bayi perempuan lahir, cuping telinganya langsung ditindik. Dan telinga bayi yang mengalami itu, akan sembuh dengan sendirinya.

Ada juga tindik yang dilakukan dengan menusuk bagian tulang rawan yang membentuk telinga. Luka yang tercipta biasanya sulit untuk membersihkan, membutuhkan waktu lebih lama dalam penyembuhan, dan lebih mungkin terjadi infeksi tindik yang dilakukan di cuping telinga.

Bagian popular lainnya yang bisa ditindik adalah mulut dan lidah, hidung, alis, pusar, dan area genital. Setiap bagian ini memiliki proses dan waktu penyembuhan serta potensi masalahnya sendiri.

Perawatan di rumah dapat membantu mempercepat penyembuhan luka dan mencegah masalah.

Pada awalnya, bagian yang ditindik mungkin akan mengalami sedikit bengkak dan keluarnya sedikit darah atau cairan di dalamnya. Sedangkan masalah umum lainnya meliputi:

Infeksi. Risiko infeksi meningkat jika Anda memiliki risiko kesehatan lainnya. Misalnya:

Infeksi pada mulut atau bibir dapat menyebabkan berbicara, mengunyah, dan menelan atau pembengkakan yang dapat memblokir tenggorokan.

Infeksi puting dapat melukai jaringan payudara dan membatasi kemampuan untuk menyusui di kemudian hari.

Infeksi mungkin berpotensi serius atau mengancam nyawa dan melibatkan seluruh tubuh (sistemik)

Memisahkan atau robeknya kulit yang dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut.

Masalah dengan jenis perhiasan yang digunakan, termasuk alergi terhadap logam. Jadi, pastikan Anda menggunakan jenis perhiasan yang dirancang untuk tehnik tindik, seperti perhiasan nonallergenic. Yaitu, stainless steel, emas, platinum, niobium, dan titanium.