Filosofi Fengsui

By nova.id, Rabu, 12 Maret 2014 | 02:51 WIB
Filosofi Fengsui (nova.id)

Filosofi Fengsui (nova.id)
Filosofi Fengsui (nova.id)

""

Meraih keseimbangan dalam hidup di tengah lingkungan perkotaan memang tak semudah membalikkan telapak tangan. Keadaan yang bising, waktu produktif masyarakat yang panjang, banyaknya polusi, serta padatnya populasi menjadi tantangan besar untuk meraih keseimbangan dan harmoni lingkungan tempat tinggal. Padahal, tempat tinggal merupakan perpanjangan tangan atau cermin dari penghuninya, lo.

Seiring perubahan zaman, permasalahan baru terkait tempat tinggal pun bermunculan. Pada peradaban kuno perhitungan fengsui mempertimbangkan arah angin, curah hujan, area banjir, kesuburan tanah, hingga arah pancaran matahari yang bersifat alami. Sedangkan pada peradaban modern, ilmu fengsui pun berhadapan dengan masalah baru.

Sebutlah aspek negatif seperti letak pabrik, gedung-gedung tinggi, pusat energi listrik, pom bensin, tempat hiburan, hingga area macet, yang dapat memengaruhi aliran baik di sekitar lingkungan. Disadari atau tidak, hal-hal tersebut ternyata berpengaruh dalam kualitas hidup.

Maka untuk mencapai harmoni demi mencipta nasib baik, perhitungan fengsui pun kini mencakup tingkat polusi udara dan polusi bunyi di sekitar tempat tinggal. Bagaimana mengaplikasikan ilmu fengsui di kehidupan serba modern sekarang ini? Mari simak pembahasan berikut yang disarikan dari buku Feng Shui In The Home yang ditulis Siobhan O'Brien.

Sejak 6000 SM

Mari kembali ke beberapa ribu tahun silam. Masyarakat China telah mengaplikasikan ilmu fengsui untuk menentukan lokasi-lokasi strategis yang berhubungan dengan nasib baik sejak enam ribu tahun sebelum masehi.

Penentuan tersebut dipengaruhi oleh faktor geofisikal, astronomi, dan arah mata angin. Artinya, memilih lokasi dan arah yang tepat, sejak zaman dahulu dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemilik hunian. Maju ke beberapa masa kemudian, fengsui juga digunakan untuk merencanakan penentuan lokasi gedung dalam pembangunan sebuah kota.

Zaman terus berubah dan ditandai dengan ilmu yang terus berkembang. Alhasil, berbagai formula dalam fengsui pun digunakan dalam bidang desain interior untuk membawa peruntungan pada pemilik hunian.

Pada prinsipnya, ilmu fengsui memang digunakan untuk menciptakan hubungan yang baik antara bangunan dengan energi-energi yang melingkupinya. Pasalnya, fengsui berfilosofi bahwa tempat tinggal merupakan perpanjangan langsung alias cermin dari penghuninya.

Berasal dari kata "Feng" yang berarti kekuatan angin dan kata "Shui" yang menyimbolkan aliran air, ilmu fengsui meyakini bahwa energi dari dua unsur ini dapat dimanipulasi untuk menciptakan harmoni bagi penghuni. Jika sebuah hunian memiliki fengsui yang baik karena berbagai elemen di hunian terjaga keseimbangannya, maka akan terbentuk harmoni sehingga tercipta aura baik di rumah.

Karakter Urban

Area perkotaan yang sibuk dan ramai memiliki begitu banyak energi Yang. Meski disebut-sebut sebagai energi positif, bukan berarti kehadiran Yang yang tumpah ruah akan berakibat baik. Maka untuk membuat kondisi lebih seimbang, tempat tinggal di area perkotaan yang padat dan ingar-bingar memerlukan gaya desain interior yang didominasi aspek Yin.

Anjurannya adalah memilih warna dominan yang lembut, lantai bermaterial natural, memelihara tetumbuhan, serta menyimpan furnitur yang tak terlalu kokoh. Sebaliknya, bagi lingkungan yang lebih sepi dan tempat yang luasnya terbatas, maka nuansa yang tercipta akan didominasi energi Yin. Jika demikian, pilih warna-warna cerah dan jangan ragu mengaplikasikan sekaligus memadukan motif atau corak menarik di hunian.

Menilik Qi, Yin, dan Yang

Tentu Anda pernah mendengar istilah Yin dan Yang, bukan? Ini adalah filosofi dasar dari fengsui yang berbicara tentang keseimbangan. Keduanya merupakan simbol yang merepresentasikan aneka energi secara bertolak belakang.

l Yin

Yin adalah simbol negatif yang dalam bidang desain interior menunjukkan segala hal yang bersifat gelap, tertutup, pasif, dan feminin. Yin lebih umum diaplikasikan pada area-area pasif dan dingin seperti kamar mandi dan kamar tidur yang sering kali didominasi warna lembut dan penuh ketenangan.

l Yang

Sementara Yang dipahami sebagai simbol positif memerlukan porsi yang seimbang untuk membangun energi harmonis. Yang diwujudkan melalui segala sesuatu yang berhubungan dengan cahaya, sifat maskulin, dan aktif. Maka dalam pengaplikasian tempat tinggal, Yang identik dengan area-area pencipta kehangatan di rumah, seperti ruang keluarga, ruang tamu, atau halaman belakang. Pasalnya, area ini banyak diisi dengan aneka warna dekoratif yang lebih berani sepert merah, pink, jingga, atau kuning.

Keseimbangan faktor Yin dan Yang, lebih lanjut akan menghasilkan Qi (dibaca: Chi) yang baik di tempat tinggal. Qi adalah energi yang terbentuk dari enam elemen, yaitu suhu dingin, hangat, angin, hujan, kegelapan, dan cahaya. Kekuatan dari elemen-elemen tersebut membentuk sebuah atmosfer dan secara aktif memengaruhi tubuh manusia.

Sehingga bila disimpulkan, fengsui membuat kondisi lingkungan memiliki keseimbangan Yin dan Yang agar Qi dapat mengalir dengan lancar dan baik.

Beda Area, Beda Warna

Aspek fengsui pada pengaplikasikan elemen dekoratif di setiap ruangan pun harus diperhatikan. Pasalnya, beda ruangan beda pula fungsinya. 

- Kamar Tidur

Sebagai area personal, ruangan ini dapat memberikan pengaruh kuat bagi aspek emosi dan kesehatan Anda. Maka, pisahkan benda-benda yang sudah lebih dari enam bulan tak digunakan. Pasalnya, menumpuk botol-botol kosong atau benda-benda tak terpakai dapat mencipta perasaan kesepian bagi pemilik kamar.

Ingin mendapat tidur nyenyak berkualitas? Jangan menumpuk benda-benda di bawah tempat tidur karena dalam mitos China ini menandakan Anda tertidur sambil berlari dari masalah yang tak berani dihadapi.

Sebaiknya, pilih elemen dekorasi bernuansa Yin. Percikan warna ungu, merah muda, biru, dan hijau adalah pilihan terbaik. Ingin mempertahankan romantisme bersama pasangan? Taruh dua buah lilin dan hanya pajang foto Anda berdua.

- Ruang Keluarga

Area yang sering digunakan untuk berbincang hangat ini membutuhkan nuansa yang didominasi unsur Yang. Maka, pilih warna-warna cerah sebagai warna dominan agar komunikasi dengan seluruh anggota keluarga bisa terus terjaga.

Akan lebih baik bila Anda menyimpan tanaman, namun jangan lupa buang bila daun atau kelopaknya telah mengering. Selain itu, pastikan tak menempatkan televisi di pusat ruangan, karena radiasi elektromagnetiknya dapat memberi pengaruh negatif bagi suasana hati maupun kesehatan. Lalu, jangan biarkan tumpukan majalah memenuhi coffee table Anda.

- Kamar Mandi

Kamar mandi merupakan penanda kemakmuran yang sebaiknya diisi dengan elemen-elemen Yin. Pilihan terbaik warna kamar mandi menurut fengsui adalah hijau dan putih. Menurut fengsui, warna putih menandakan sifat alami dan kebersihan. Sementara warna hijau justru memberi kesan menenangkan dan semangat.

Anda juga bisa memilih kombinasi warna biru dan putih. Namun warna merah muda dan ungu bukan perpaduan yang baik untuk ditaruh di kamar mandi. Area ini perlu sekali pencahayaan dan ventilasi yang baik. Di samping itu, pastikan area penyimpanan perkakas kamar mandi ditaruh di area belakang pintu atau tutupi dengan tirai tipis.

Annelis Brilian

Foto: Getty Images, Agus Dwianto / NOVA, Lokasi: Kamar Tidur Utama Di Hunian Devie Hakikie Jatiwarna - Pondok Gede