Gaya Dengan Rangka Baja

By nova.id, Senin, 30 Maret 2009 | 07:14 WIB
Gaya Dengan Rangka Baja (nova.id)

Kuda-kuda dari baja ringan layak jadi pilihan pengganti kuda-kuda dari kayu. Meskipun memiliki kekurangan, baja ringan dianggap lebih murah, mudah dipasang, serta tahan rayap.

Jamaknya, rumah di Indonesia menggunakan kayu sebagai kuda-kuda rumah. Namun, tahun 2000 kedudukan kayu mulai digeser oleh baja ringan. Tak hanya rumah, tapi juga kantor dan sekolah memilih mengganti kuda-kuda kayunya dengan baja.

Kepopuleran rangka dari baja ini mulai terasa empat tahun kemudian. "Karena selain pemasangannya mudah, harganya pun terjangkau," kata Ardhian Yoga Oetoro, Marketing Communication BlueScope Lysaght didampingi Fransisca Rina Trianasari, Regional Sales Manager Residential Solution Central BlueScope Lysaght dan Rachimi dari SmartHome yang memperkenalkan solusi teknologi mutakhir konstruksi baja kuda-kuda pintar SMARTRUSS.

Banyak kelebihan yang dimiliki baja ringan. "Beratnya sekitar 9-10 kg/m2. Sementara kuda-kuda kayu beratnya kurang lebih 15-18 kg/m2. Harganya berkisar antara Rp 150-200 ribu/m2, tergantung model, ukuran, jenis atap, bentangan. Minimal sama dengan kualitas kayu kamper medan dan bengkirai," kata Fransisca.

Baja ringan, lanjut Fransisca bersifat structural system, alias dijual dengan sistem terpasang. "Supaya aman, karena berhubungan dengan nyawa di atas kepala kita. Jadi, yang memasang pun harus tukang yang telah dilatih."

Pemasangan oleh orang yang ahli ini bisa dimengerti, karena dibutuhkan kehati-hatian serta ketelitian tinggi untuk memasangnya. "Berbeda dengan kuda-kuda kayu, yang hampir semua tukang bisa memasang sendiri. Ya mungkin saja, beberapa tahun ke depan banyak orang bisa memasang baja ringan sendiri."

Sistem kerja baja ringan adalah kuda-kudanya menumpu di atas ring balok bagian atas. "Begitu masuk bagian tersebut akan membuka dan mengikat hingga hasilnya akan kuat. Proses penyambungan dilakukan dengan self driving screw, hingga proses fabrikasi menjadi cepat dan mudah tanpa perlu dilas atau dibor terlebih dahulu."

Tahan Lama Kekuatan baja ringan bisa sampai 10 tahun. "Baja yang dipakai adalah baja bermutu tinggi, Hi-Ten G550 lapis zinc dan alumunium. Baja di-treatment hingga tipis, lalu ditarik hingga mutu bajanya tinggi. Kekuatannya sama dengan baja-baja biasa. Kuat, bisa diinjak-injak, untuk menahan beban genteng, plafon, memasang lisplang dan listrik," papar Fransisca lagi.

Selain itu, dari segi pemasangan sangat efisien. "Sehari bisa memasang 25 m2. Jika mencapai 100 m2 bisa sampai empat hari. Hari kelima sudah bisa pasang genteng. Sementara jika memakai kayu bisa dua kali dari itu. Apalagi baja konvensional tiga kalinya." Bahkan saat pemasangan, tempatnya relatif bersih, tak banyak sisa-sisa potongan.

Kenyamanan memakai baja ringan diakui pemilik rumah Ir. Donnie di daerah Cipete. Sang aristek memilih rangka atap dengan memakai baja ringan, bukan kayu. "Memang, sih, untuk harga dibanding dengan kayu jenis tertentu jadi terasa sedikit agak lebih mahal. Tapi kalau dibandingkan dengan kayu kamper atau jati tentu jadi lebih murah. Bayangkan, sudah mahal tapi dimakan rayap pula, jadi jatuhnya tambah mahal, bukan?" papar Ir. Nehemia, konsultan rumah tersebut.

Selain dari harga, segi pengerjaan pun lebih mudah dan cepat. "Karena kita tinggal merancang modelnya seperti apa, bagian pabrik yang membuat rangka. Setelah itu, kita tinggal menyambung dengan menggunakan baut. Memasangnya pun tak lama hanya 3-4 hari saja. Sementara kayu, selain lebih berat, tenaga yang dipakai pun lebih banyak meski bahannya lebih murah."

Menurut Nehemia, kekuatan kayu pun diprediksi berusia 10-20 tahun saja. "Sementara kalau memakai baja ringan bisa mencapai 50-100 tahun." Kelebihan lain, baja anti rayap dan ringan. Jadi, jangan bayangkan baja-baja yang berat, karena baja yang dipakai untuk kuda-kuda rumah berbeda jenisnya. "Ringannya seperti seng, kalau dibentangkan dan ditekuk-tekuk gampang sekali. Kena angin pun lebih fleksibel menahan beban."

Tren memakai rangka baja ringan ini, lanjut Nehemia, diramalkan akan bertahan lama. "Bayangkan jika orang masih memakai kayu, berapa banyak lagi pohon yang ditebang. Apalagi dengan kemajuan zaman, teknologi tinggi, orang maunya serba cepat dan praktis."

Sayangnya, berbeda dengan kayu, kuda-kuda dari baja ringan kurang bagus dari segi estetika. Itu sebabnya harus ditutup dengan eternit. Tetapi jangan khawatir, karena perawatan lebih gampang karena tak perlu dipoles dengan anti rayap. Bahkan di saat gempa atau angin besar baja akan tetap bertahan.

RAMAH LINGKUNGAN 1. Kelebihan baja ringan saat terjadi kebakaran tidak memperbesar api. 2. Ramah lingkungan dan 100 persen dapat didaur ulang. 3. Tidak ada muai susut akibat perubahan cuaca. 4. Tidak perlu dicat. 5. Kesalahan saat pemasangan bisa diminimalisasi. Noverita K. Waldan

Foto : Dok. Nova