Lahir di Riau, 16 Februari 1994, Sheryl Getting yang lebih dikenal dengan nama Shae (baca: Sye) mengaku baru sadar bisa menyanyi setelah menjadi penyanyi kamar mandi. "Umur mulai belasan tahun, nyanyi-nyanyi kencang di kamar mandi, kok, rasanya suaraku enak juga, ya! Lama-lama keterusan jadi penyanyi di kamar mandi," jelas dara blasteran Riau - Australia ini.
Shae pun menuturkan keinginannya untuk belajar menyanyi kepada mamanya, Wati Getting. Lulusan Global Jaya Internasional School Bintaro ini lalu dimasukkan ke sekolah vocal Farabi dan Doddy Katamsi. "Bagiku, menyanyi bagaikan makanan yaitu kebutuhan. Tapi, aku harus tahu seperti apa, sih, menyanyi yang baik dan benar itu? " papar Shae.
Selain les menyanyi, Shae juga melakoni syuting. "Aku coba berbagai macam kesempatan. Aku bahkan mau menerima peran sebagai ibu-ibu di iklan deterjen," imbuhnya. Selagi muda, lanjut Shae, ia ingin mengasah berbagai macam bakat. Sang Ayah, Graham Getting, pun memberikan dukungan 100 persen. "Babeh adalah orang yang workaholic. Jadi, dia senang kalau ada orang yang beraktivitas terus-menerus daripada malas malasan," ujar Shae.
Modal Pede
Kerja keras Shae mulai membuahkan hasil saat ia menonton sebuah acara musik pada awal tahun 2010. "Aku masih ingat, pagi itu ada syuting Inbox SCTV di Poins Square," kenang Shae. Saat itu, Shae yang tinggal di salah satu apartemen di Poins Square ingin melihat syuting dari dekat. "Di sana, ada Bang Posan Tobing dari Warner Music. Aku pun memperkenalkan diri. Bahkan dengan spontan dan pede, aku ngomong kalau aku bisa menyanyi."
Saat itu, Shae hanya dimintai nomor telepon oleh Posan. Shae pun tetap beraktivitas seperti biasa. Hingga suatu hari, cerita Shae, Posan menelepon dan memintanya menyanyi dalam janji temu yang mereka sepakati. "Waktu itu, aku sudah menjadi model iklan sejumlah produk. Aku juga sempat main sinetron Monyet Cantik sebagai Alena dan di sinetron My Love sebagai Ratu."
Pada hari ia bertemu Posan, Shae mengeluarkan kemampuan semaksimal mungkin. "Bang Posan, sih, santai saja waktu mendengar aku menyanyi." Meski menilai suara Shae berkarakter, Posan tetap meminta Shae memoles suaranya. "Jadilah aku belajar olah vokal dan mendapat bimbingannya. Aku benar-benar berterima kasih karena Bang Posan-lah yang menemukan potensi dan bahkan menjadi produserku."
Tenar di Malaysia
Proses rekaman yang dijalani Shae menelurkan delapan buah lagu dalam album yang bertajuk The First Shae. Salah satu lagunya, Kok Telpon Telpon Sih?, dianggap bisa merajai tangga lagu. Ternyata, di luar dugaan, malah lagu Sayang yang lebih meledak. "Di Malaysia, lagu Sayang malah diterima dengan antusias. Bahkan sempat menduduki tangga lagu teratas di sana."
Benar saja, setiap kali berkunjung ke Malaysia, Shae dielu-elukan fans-nya. "Aku sampai enggak bisa ngomong melihat fans dari Malaysia. Mereka tertib dan tahu mana yang bagus dan berkualitas. Aku berterima kasih kepada mereka karena bule kampung ini diterima dengan baik di sana," tuturnya sambil tertawa.
Rela Ditindik
Buntut dari album debutnya, Shae diajak mengisi soundtrack untuk film 3600 Detik lewat lagu Sayang. Selain itu, Shae mendapatkan peran sebagai Sandra. "Setelah aku baca skenario film 3600 Detik, aku merasa ada kemiripan dengan Sandra. Jujur saja, aku bandel dan tukang bolos waktu masih sekolah. Bedanya, enggak seperti Sandra, aku tahu apa yang kumau. Aku mau jadi penyanyi dan sukses di jalur entertainment," tukasnya.
Meski demikian, Shae mengaku gugup saat memerankan Sandra. "Tapi, aku diberi kebebasan menerjemahkan karakter Sandra. Aku juga enggak mau mengecewakan pembaca sebab bukunya best seller." Alhasil, agar penokohan Sandra yang badung dan urakan tergambar pas, Shae menindik telinga dan hidungnya. "Rasanya sakit banget, tapi aku ingin memberikan kesan yang utuh pada karakter Sandra."
Kini, Shae tak cuma kondang di Indonesia dan Malaysia. Fans-nya pun bertambah hingga ke Singapura. "Aku bahkan mendapat kesempatan konser di Serawak, Malaysia. Ini kesempatan perdana yang tidak boleh disia-siakan. Aku ingin menunjukkan bahwa aku bisa menjadi penyanyi dan aktris dengan film yang bagus," ucap penyuka kue-kue tradisonal ini.
Erni Koesworini, Busana Tenun: Koleksi Galih Prakarsa (0821 2929 0977), Tata rias & Rambut: Ian Rush (0817 183 158), Penata Gaya: Wisnu Sulistyanto, Foto: Eng Naftali/Nova