TabloidNova.com - Pada prinsipnya, pemberian vaksin untuk wanita sama dengan pemberian vaksin untuk orang deawsa. "Yang membuat agak sedikit berbeda adalah, pada wanita ada fase kehamilan," kata dr. Okki Ramadian, Sp.PD, Spesialis Penyakit Dalam RS Mitra Keluarga Cibubur.
Namun perlu diingat, meski ada beberapa jenis vaksin yang diperkenankan pada saat kehamilan, tetapi sebaiknya tidak diberikan saat hamil. "Yang paling bagus adalah preventif, yakni sebelumnya. Pada saat kehamilan, sebaiknya tidak ada pemberian vaksin," lanjut Okki.
Vaksinasi pada wanita banyak ditujukan untuk premarital dan pencegahan kanker serviks. Adapun jenis vaksin yang disarankan untuk wanita adalah sebagai berikut.
Baca juga: 7 Vaksin yang Disarankan untuk Wanita (Bagian I)
Vaksinasi InfluenzaVaksinasi Influenza merupakan vaksinasi tahunan, karena itu harus diulang setiap tahun, mengikuti perubahan virus influenza yang berubah-ubah. Vaksinasi flu tahunan sebaiknya dimulai pada bulan September atau sesegera mungkin setelah vaksin tersedia dan dilanjutkan semasa musim influenza, yaitu di bulan Desember, Januari, dan sesudahnya.
Hal ini disebabkan waktu dan durasi musim influenza dapat bervariasi. Jika wabah influenza terjadi pada bulan Oktober, sebagian besar aktivitas penyakit ini akan mencapai puncaknya di bulan Januari atau setelahnya.
Individu yang sebaiknya mendapatkan vaksinasi flu setiap tahun antara lain anak-anak berusia 6 bulan - 19 tahun, wanita hamil, berusia 50 tahun atau lebih, individu segala usia dengan kondisi medis kronis, individu dalam perawatan jangka lama lain, serta individu yang bersama orang yang berisiko tinggi mengalami komplikasi flu.
Vaksinasi Hepatitis APenyakit Hepatitis A disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau tinja penderita, biasanya melalui makanan (fecal-oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah.
"Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan perorangan seperti mencuci tangan dengan teliti, utamanya bagi orang yang dekat dengan penderita," terang Okki.
Vaksin Hepatitis A diberikan dua dosis dengan jarak 6 - 12 bulan pada individu berisiko terjadinya infeksi virus Hepatitis A, seperti penyaji makanan (food handlers) dan mereka yang menginginkan imunitas. Selain itu, individu yang sering melakukan perjalanan atau bekerja di suatu negara dengan prevalensi tinggi Hepatitis A, pengguna narkoba, penderita penyakit hati, individu yang bekerja dengan hewan primata terinfeksi Hepatitis A, dan peneliti virus Hepatitis A pun membutuhkan vaksin ini.
Vaksinasi Hepatitis B"Vaksin ini bertujuan mencegah penularan hepatitis B, penyakit yang menyerang hati dan bisa mengakibatkan penyakit kuning serta kanker hati," ujar Okki. Semua orang, khususnya yang telah aktif secara seksual, perlu mendapatkan vaksin ini. Banyak yang tak menyadari bahwa penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual, jarum suntik, dan penularan dari ibu kepada bayi yang dikandung.
Satu syarat utama sebelum melakukan vaksinasi hepatitis B adalah melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui positif atau tidaknya kita menderita hepatitis B. Vaksin hepatitis B hanya diberikan pada individu yang belum terinfeksi.