Lahir dengan nama Fitri Rakhmawati, cewek berpenampilan unik ini lebih dikenal sebagai Fitri Tropika. Rambut pendek berponi, gaya bicara yang lebay, dan gerak tubuh komikal, membuat sempurna penampilannya sebagai komedian pendatang baru yang multitalenta.
Tak heran, sosok Fitri cepat dikenal. Dalam waktu singkat, dara kelahiran 26 September 1987 ini mendulang popularitas. Cuti kuliah pun terpaksa dilakoni gara-gara banjir job. "Orang kan, kuliah untuk kerja. Sementara aku malah udah dapat kesempatan (kerja) sekarang. Masa disia-siakan?" cerita Fitri yang sekarang memilih cuti kuliah dulu.
Sejak kecil Fitri telah bercita-cita menjadi penyiar. Predikat penyiar Radio Ardan, Bandung sempat didapatkan. Namun, hatinya tergoda ketika salah seorang alumnus radio itu membawa kabar, Trans TV sedang mengadakan kasting untuk acara baru. Berbondong-bondong Fitri dan teman-teman berangkat ke Jakarta.
"Alhamdulillah aku lolos kasting," ujar Fitri yang saat kasting diminta berakting aneh-aneh. "Disuruh gila-gilaan, aku paling bisa. Karena dari sananya aku memang udah begini," ujar Fitri yang juga sempat menyanyi Mandarin. "Itu lho, lagunya Siluman Ular Putih. Ha ha ha."
Dari sini, Fitri pun berkesempatan muncul di acara Extravaganza ABG yang kemudian berganti format menjadi Prime Time dan kini New Prime Time. "Awalnya, aku masih bolak-balik Jakarta-Bandung. Waktu itu, apa-apa kukerjakan sendiri. Bolak-balik naik travel, bawa koper gede ke sana kemari." Tapi, setelah job makin membludak, anak tunggal ini pun hijrah ke Jakarta.
Lucunya, meski sudah tak lagi tercatat sebagai penyiar tetap di Ardan, rasa memiliki di hati Fitri terlanjur besar. "Setiap kali pulang ke Bandung, aku sendiri yang datang ke Ardan, minta dikasih siaran. Buatku, siaran itu bukan sebuah kewajiban, melainkan kebutuhan," ujar Fitri yang Tropica-nya didapat saat siaran pagi di Ardan, di acara bertajuk "Taman Safari".
"Kurangi Ngobrolnya"
Tentang kemampuan bicara, jangan ditanya. "Lihat saja raporku waktu TK, selalu ada tulisan 'kurangi ngobrolnya'. Ha ha," gelak Fitri yang mewarisi bakat "ramai" dari keluarganya. "Orang Sunda kan, senangnya memang becanda."
Puas siaran, Fitri merambah dunia MC. "Di sini aku belajar bagaimana menghadapi audiens. Awalnya ya, sedikit grogi," ujar Fitri yang ternyata adalah penghafal ulung. Setiap Fitri nonton film, dengan gampang dialog sang tokoh nyantol di kepalanya. "Dan dengan mudah pula dialog tersebut bisa kuulangi di kesempatan lain, meski dalam rentang waktu yang jauh," ujar Fitri yang tak pernah kehabisan kata saat menjawab lawan mainnya. "Jangan sampai deh, kehilangan kata-kata. Nanti aku jadi kehilangan pemasukan. He he."
Sadar akan perlunya kesegaran dalam setiap aksinya, Fitri pun tak pernah berhenti mengamati lingkungan sekitar, terutama kaum muda. "Ide tokoh ini kan, juga muncul gara-gara aku suka mengamati orang. Nah, supaya tetap oke, aku harus selalu meng-update wawasan dengan mengamati tingkah anak-anak gaul," ujar Fitri yang kini juga menjadi host acara Missing Lyrics di Anteve dan Narsis TV di Global TV.
"Walaupun terkesan heboh dan gila, pada dasarnya aku orang yang sangat bisa menyesuaikan diri. Jika job menuntut untuk serius, aku tentu aja bisa," ujar Fitri yang biasa menerima job setiap akhir minggu.
Kini ia sudah mampu membeli mobil sendiri dari hasil keringatnya. "Pada dasarnya aku memang enggak terlalu ngoyo cari duit. Karena aku lebih suka kerja sedikit tapi maksimal, daripada ngambil banyak job, tapi klien kecewa karena kerjaku kurang maksimal," ujar cewek yang lumayan jarang belanja ini.
"Semua honorku, kutitip di manajemen. Biar mereka yang tabung. Aku malah enggak tahu jumlahnya berapa. Semua laporan keuangan, langsung dikirim ke Mama. Aku emang sengaja enggak pengin tahu, karena kalau tahu, nanti bawaannya malah pengin jajan," tutur Fitri.Anastasia Sibarani