TabloidNova.com - Efek buruk akibat kecanduan pornografi memang telah diketahui siapa saja. Banyaknya pemberitaan mengenai pemerkosaan, kekerasan seksual terhadap anak, KDRT, dan lain sebagainya, kerap dipicu oleh kebiasaan menikmati produk-produk pornografi.
Dan, efek buruk pornografi ternyata bukan hanya itu. Sebuah studi baru mengungkapkan, kebiasaan nonton film porno mengurangi kepuasan kehidupan seksual pria. Banyak hal yang menjadi penandanya.
Keinginan orang untuk menikah jadi berkurang, demikian menurut penelitian dari Institute for the Study of Labor di Jerman. Bagi para responden, buat apa menikah kalau ia bisa mengakses internet dan mendapatkan pengalaman seksual sesuai keinginan?
Apa yang ditampilkan di film porno memang tak bisa dibandingkan dalam kehidupan nyata. Namun, otak manusia yang sudah begitu terpapar pornografi ternyata tidak bisa begitu saja memisahkan pornografi dari realita.
Studi baru yang diterbitkan di jurnal Archives of Sexual Behavior mendapati bahwa pria yang rutin menonton film porno cenderung membayangkan adegan-adegannya saat bersama pasangan. Apa yang kerap dilihat di film seringkali mewarnai harapan-harapan pria pada pasangan yang sesungguhnya. Padahal, pasangan tidak selalu berhasil mengalami kesenangan yang sama.
Untuk membuktikan hal tersebut, Chyng Sun, pemimpin studi ini pada Yahoo!Health, mensurvei 487 mahasiswa usia 18-29 tahun mengenai kebiasaan mereka mengakses pornografi dan kehidupan seksual mereka yang sesungguhnya. Dari situ ia mendapati, semakin pria sering menonton film porno, semakin sering mereka menuntut aksi-aksi ala film porno pada pasangan. Mereka juga dengan sengaja meniru adegan-adegannya agar bisa tetap ereksi dalam kehidupan seksual yang nyata.
"Pornografi bukan lagi sebuah fantasi, karena pria betul-betul membawanya ke dalam kehidupan seksualnya," ujar Sun.
Kaum pria lalu cenderung memelajari apa pun dari skenario film itu. Pornografi pun menjadi pendidikan seks paling penting, khususnya bagi orang-orang muda. Apa yang mereka harapkan terjadi di kamar tidur adalah apa yang mereka lihat di internet.
Masalahnya, aksi para pemain di film porno seringkali sangat agresif, seperti memukul bokong, meremas payudara dengan kasar, dan tentunya mengeluarkan suara-suara rintihan. "Hal-hal semacam ini dianggap menyenangkan, bukan saja oleh pria tapi juga wanita," tambah Sun.
Bisa dibayangkan bagaimana reaksi pria ketika mendapati pasangannya di dunia nyata tidak merespek aksi semacam itu, merasa direndahkan, atau tidak dapat menikmatinya sama sekali. Ada jurang antara apa yang ingin mereka lakukan, dan apa yang dapat mereka lakukan. Itu sebabnya, kebiasaan nonton film porno mengurangi kepuasan kehidupan seksual pria.
Lalu, mereka akan mencari wanita yang mau melakukan aksi-aksi tersebut. Hasrat untuk aksi pornografis lalu mengalahkan keintiman dari sesi bercinta yang diharapkan kaum wanita pada umumnya. Para pecandu film porno pun tidak lagi membutuhkan pelukan, ciuman, dan belaian. Sebab, hal-hal itu menjadi tampak membosankan bagi mereka.
"Mereka merasa dibatasi," ujar Sun. "Pornografi itu melibatkan ribuan wanita yang berbeda, bukan hanya pasangan Anda."
Dini Felicitas/Shine