Trik Hadapi Gap (2)

By nova.id, Jumat, 29 Mei 2009 | 01:56 WIB
Trik Hadapi Gap 2 (nova.id)

OptimisAkan melelahkan jika suasana tak kunjung membaik. Hindari bersikap pasif menghadapi gap di kantor. Memang, pada kasus perusahaan yang dimiliki keluarga, akan sulit mengupayakan perbaikan. Namun, bukan berarti perubahan mustahil terjadi.

Bersikap pasif hanya akan menjebak Anda dalam pikiran negatif dan jadi pesimis. Kembangkan sikap proaktif dan jangan mengecilkan arti diri di lingkungan kerja.

Tetaplah berpikir, Anda punya cukup arti bagi perusahaan dan masalah pasti ada solusinya. Intinya, asal ada kemauan, masih banyak cara yang bisa ditempuh untuk membuat segalanya jadi lebih baik. Berpikir TerbukaMeski berada di pihak netral dan tak terlibat intrik, tetaplah berpikir terbuka, menerima kritik, dan masukan. Orang yang terbuka akan lebih mudah diterima masukannya ketimbang orang yang sulit menerima masukan orang lain.

Berbagai kritik, masukan, keluhan, dan saran yang disampaikan kepada Anda bisa menjadi modal solusi ke depan. Dengan selalu berpikir terbuka, Anda bisa menularkan sikap ini untuk membuka komunikasi antar kelompok yang berseberangan.

"Biasanya gap juga disumbang dari ketidakterbukaan dalam menerima perbedaan. Padahal, perbedaan seharusnya diterima sebagai identitas yang dimiliki seseorang, bukannya diseragamkan," ujar Anny. Jangan Asal Mengadu!Tetaplah realistis menghadapi gap di kantor. Jika ingin mengupayakan perubahan, penting ditanamkan untuk tak berharap terlalu tinggi. Cukup lakukan yang bisa dilakukan, untuk menghindarkan rasa kecewa.

Anda bisa mulai dari rekan terdekat dengan mencoba bergabung saat istirahat makan siang dengan kelompok A, B, maupun C. Apalagi jika Anda orang baru di kantor.

Bukan untuk masuk dan menjadi bagian kelompok itu, tapi sebagai upaya untuk bisa menularkan hal-hal baik. Jika jengah dengan situasi yang ada, Anda boleh mengadu. Tapi jangan sembarang mengadu!

Anda bisa bicara kepada teman yang bisa dipercaya untuk mendapatkan masukan. Namun, saran Anny, jika cukup profesional, adukan masalah yang ada ke atasan langsung. Tapi jangan langkahi atasan, karena akan menimbulkan gap baru.

Jika upaya itu tak banyak membuahkan hasil, cobalah bicarakan ke bagian HRD. Anda juga bisa mengupayakan perubahan dengan menularkan budaya organisasi yang baik, seperti kesetaraan.

Tapi jangan berharap terlalu banyak. Menurut Anny, cara ini biasanya akan sulit dan makan waktu lama, mengingat budaya itu sudah terbentuk amat lama. Apapun yang akan Anda lakukan, tetaplah berpijak pada prinsip berpikir positif dan tekun mengupayakan perubahan.Laili Damayanti