Merangkai "Kenangan"

By nova.id, Minggu, 31 Maret 2013 | 02:04 WIB
Merangkai Kenangan (nova.id)

Merangkai Kenangan (nova.id)

"Foto yang kedua. Foto: Eng Naftali (NOVA) "

Selain di album atau di piranti digital, foto juga bisa dipajang. Menurut Moch. Reffrajaya, associate designer dari Elbaig, foto dan bingkai bisa menambah suasana lebih hidup hingga orang ingin datang kembali ke tempat tersebut dan foto pun lebih estetis.

Peletakannya pun menjadi nilai tambah. "Tak hanya gambar, bingkai juga bercerita. Atau, bisa juga gambar tidak bercerita, tapi frame-nya memiliki cerita. Mulai dari besar-kecilnya, warnanya, atau apa saja," urai Reffra.

Jika ditilik dari alasannya, ada dua alasan yang membuat orang gemar memajang foto. Pertama, foto tersebut menyimpan kenangan keluarga. Kedua, foto memang berfungsi sebagai pajangan atau hiasan. "Namun, karena bisa menempatkannya di tempat yang cocok, hasilnya menjadi indah dan orang senang melihatnya."

Harus Seimbang 

Memasang foto berarti proporsi. Bayangkan ini, dalam satu dinding, tiga frame ditata di pinggir dinding akan terlihat aneh dan tak seimbang. Lebih baik, tiga frame tadi dijajarkan di tengah.

Perhatikan juga besar bingkai, besar ruangan, suasana ruang, tema ruangan, atau tema bingkai. Ruangan kecil, kata Reffra, sebaiknya memakai frame kecil agar ruangan tidak terlihat penuh. Ruangan besar tak masalah memakai frame yang besar.

Soal jenis bingkai, "Tergantung apa yang mau dilihat. Kalau foto yang lebih fokus, bingkainya biasa saja dan jangan berkesan ramai. Sebaliknya, kalau fotonya mahal, frame-nya juga harus seimbang, sama-sama punya nilai tinggi." Selain itu, tempatkan bingkai setinggi mata saat berdiri. "Jangan sampai Anda harus mendongak atau menunduk saat melihatnya," jelas Reffra. 

Nah, bicara soal warna yang sangat subjektif, sebaiknya tetap perhatikan sisi psikologis. Misalnya, Kalau ruangan kecil, jangan memakai bingkai warna gelap atau hitam. "Pakailah warna-warna light atau natural karena lebih cocok dan hidup." Jika bidang memanjang, sebaiknya bingkai juga memanjang. "Boleh-boleh saja memajang frame bulat atau segitiga. Namun, pasti terlihat tidak nyaman  atau aneh dilihat."

Nah, kalau Anda ingin menata bingkai di rumah, Reffra menyarakankan supaya Anda percaya kata hati. "Orang awam justru akan lebih cepat memasang dibandingkan ahlinya, sebab desainer interior biasanya mempertimbangkan banyak hal dan banyak yang dibandingkan."

Foto Pun Bicara

Foto 1  

Foto di ruangan ini berbentuk daun yang dikeringkan. Menjadi menarik sebab berpadu selaras dengan kursi dan meja sederhana.

  Foto 2

Karya fotografi ini ingin menceritakan sejarah. Bingkainya sengaja sederhana dan tidak menceritakan apa pun karena menonjolkan fotonya. "Dipadukan dengan meja dan radio kuno, cerita di sudut ruangan ini pun makin muncul."

 Foto 3 

Susunan foto menjadi menarik dipadu dengan tempat tidur putih dan tembok bata putih.

 Foto 4

Foto-foto di sini lebih menceritakan sejarah keluarga pemilik rumah. Mulai dari foto anak masih kecil sampai besar serta foto lainnya. "Saat ada tamu, foto ini bisa jadi bahan pembicaraan seru."

 Foto 5

Poster-poster dari lukisan terkenal menjadi daya tarik dan penyemangat penghuninya. "Spirit hidup tak mesti nasihat atau lagu, foto juga bisa menambah semangat hidup. Begitu bangun tidur lalu melihat foto, diyakini bisa menambah semangat lainnya. Maka, jangan memasang foto sedih."

 Noverita K. Waldan

Lokasi: Foto 1: Kediaman Ahmad Tardiyana, Jalan Cukang Kawung, Bandung, Foto 2, 3,4: Stevie G Hotel, Jalan Sersan Bajuri No. 72, Setiabudi, Bandung, (022-278 8465), http://majagroup.co.id, Foto 5: Kediaman Sunaryo, Jalan Bukit Pakar Timur, Dago, Bandung, Foto: Eng Naftali/NOVA