6 Trik Meredakan Tangisan Bayi

By nova.id, Selasa, 6 Mei 2014 | 04:50 WIB
6 Trik Meredakan Tangisan Bayi (nova.id)

TabloidNova.com - Dalam sebuah talkshow yang mengangkat tema seputar cara merangsang tumbuh kembang anak dengan baik, dokter spesialis anak dan konsultan laktasi, dr Wiyarni Pambudi, SpA, atau biasa disapa dr Oei, memaparkan pentingnya selalu memberi sentuhan kepada si kecil. Namun sentuhan seperti apa yang sebaiknya diberikan kepada bayi?

"Sebetulnya, sejak bayi dalam kandungan seharusnya juga sudah sering disentuh, dalam arti mengelus-elus bayi yang masih dalam perut. Dengan naluri keibuan, biasanya memang tanpa disuruh ibu akan selalu mengelus-elus bayi dalam kandungannya. Nah, agar si bayi juga bisa merasakan sentuhan ayahnya, si ayah juga wajib mengelus-elus perut istrinya agar selalu ada koneksi antara janin dengan orangtuanya. Lebih dari itu, sentuhan ini juga bisa memengaruhi tumbuh kembang bayi menjadi baik," papar dr Oei.

Selanjutnya setelah si bayi lahir, imbuh dr Oei, sentuhan orangtua terhadap bayinya akan semakin terasakan saat menggendong, mencium, mengelus rambut, dan memeluk si bayi.

"Saat si bayi menangis, lalu oleh ibu atau ayahnya digendong lalu dipeluk, si bayi tentu akan merasa lebih hangat, nyaman, dan dilindungi. Sehingga rewelnya menjadi hilang. Bila haus, bisa sambil disusui oleh ibunya. Di saat menyusui, itu pun terjadi sentuhan antara tubuh ibunya dan tubuh si bayi."

Adanya ikatan antara ibu dan anak (bonding) seperti ini, kata dr Oei, akan meredakan stres pada bayi sehingga bayi akan selalu merasa nyaman, tenang, dan aman. "Kondisi aman dan nyaman ini yang kemudian bisa memengaruhi baik atau tidaknya tumbuh kembang si bayi."

Lebih jauh dr Oei pun memberikan saran bagaimana cara menenangkan bayi yang menangis terus-menerus agar tidak dilanda stres berkepanjangan. Menurut dr Oei, bayi yang merasa ketakutan, marah, atau sedih yang belum bisa diungkapkan secara jelas, perlu respons emosional segera dari orangtuanya.

Untuk meredakan tangisan bayi sehingga terstimulasi untuk diporduksinya zat kimia anti-stres di dalam otaknya, dr Oei memberikan saran:1.  Sentuh dan beri pijatan lembut pada bayi yang menangis. Sentuhan yang berasal dari keluarga dekatnya, seperti ibu, ayah, nenek, atau kakeknya, akan jauh lebih baik ketimbang dipijat oleh orang lain di spa bayi. Jika sekali waktu sempat mengajak bayi pijat di baby spa, curi ilmu terapisnya, dan lakukan di rumah agar selalu tercipta bonding antara ibu dan anak.

2.  Susui si bayi bila ternyata ia memang haus dan tak bisa mengatakannya selain menangis.

3. Beri si bayi pelukan agar ia selalu merasa nyaman dan aman. Bayi juga boleh dibedong, tapi jangan ikat bagian kakinya terlalu kencang dan lurus, agar kaki bayi tetap bisa bergerak bebas.

4. Ayun-ayun si bayi, jangan diguncang-guncang agar ia merasa senang. Jika akan digendong dalam waktu lama, pilih gendongan yang nyaman untuk si bayi dan untuk si ibu. Perhatikan pula soal dampak untuk kesehatan pada tubuh dan kaki bayi.

5. Nyanyikan lagu-lagu bernada lambat dengan suara pelan. Ada baiknya si ayah yang menyanyikan lagu untuk si bayi karena berdasarkan penelitian si bayi lebih menyukai suara jenis bass agar merasa lebih tenang. Atau timbulkan suara yang berbunyi rutin dan monoton seperti suara mesin AC. Sebab di dalam kandungan bayi terbiasa mendengar suara seperti ini, yang ditimbulkan dari organ tubuh ibunya.

6. Jangan terlalu banyak memberikan stimulasi untuk meredakan tangisan bayi, terutama bila ia sudah mulai tenang.

Intan Y. Septiani