Dellie Threesyadinda Tantang Sang Bunda di Ajang Dunia

By nova.id, Sabtu, 21 April 2012 | 23:18 WIB
Dellie Threesyadinda Tantang Sang Bunda di Ajang Dunia (nova.id)

Ada pengalaman paling mengesankan?

Pertama, ketika saya berhadapan dengan Mama di Asia Grand Prix 2007 di Iran. Saat itu atlet dari negara lain sudah tumbang kecuali Indonesia. Jadi, mau tak mau untuk memperebutkan medali emas dan perak hanya dari Indonesia. Dan atletnya tinggal saya dan Mama. Tapi saat itu saya harus menyerah, Mama akhirnya dapat emas dan saya dapat perak. Kedua, saat world cup 2007 di Inggris. Saya satu tim dengan Mama, Tante Lilies Herliati, adik Mama. Kami dapat perunggu.

Saat melawan ibu, sengaja mengalah atau benar kalah?

Enggak lah. Saya memang tidak berhasil mengalahkan Mama. Bagi saya, meski ibu sendiri tapi kalau sudah di arena tetap saja lawan yang harus dikalahkan.

Saat ini Anda peringkat berapa? 

Di kelas compound, saya peringkat pertama. Peringkat keduanya dipegang Tante Lilies Herliati, dan peringkat ketiga dipegang adik bungsu saya, Della (15). Di panahan ada dua jenis, compound dan recurve. Dulu saya ada di recurve, tapi di tahun 2005 ada satu peristiwa yang membuat saya harus pindah ke compound.

Ketika akan mengikuti Pelatnas Sea Games 2005 di Korea saya dianggap anak bawang. Karena tak terima, akhirnya saya memutuskan pulang sendirian ke Indonesia dengan bekal 100 dolar AS dan tiket pesawat. Setiba di rumah, Papa minta saya pindah ke compound demi kebaikan dan perkembangan karier saya. Awalnya sangat berat, bahkan sempat sewot. Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya saya mau beralih, dan alhamdulillah prestasi saya kembali meningkat.

Jadwal latihan bagaimana?

Saya setiap hari latihan. Kalau tidak, rasanya tidak enak sekali, susah dapat feel-nya lagi. Makanya saya berusaha semaksimal mungkin tak pernah absen, kecuali kalau betul-betul berhalangan. Saat ini saya didampingi beberapa pelatih, termasuk Papa dan Mama. Sebenarnya Mama lebih suka jadi atlet dan tetap bisa berlaga di arena, tapi sekarang fokus melatih. Papa cukup keras melatih dibanding Mama. Kalau saya absen, Papa pasti marah.

Pernah merasa bosan?

Kejenuhan pasti ada. Biar tak jenuh, biasanya saya karaokean bareng teman-teman.

Oh ya, masih kuliah? 

Saya kuliah semester akhir di Fakultas Hukum Unair Surabaya. Kuliahnya agak terlambat karena sering ditinggal demi aktivitas olahraga.

Omong-omong, siapa atlet idola Anda?

Untuk atlet nasional, ya, Mama. Tapi untuk atlet luar negeri saya mengidolakan Braden Gallenthien dari Amerika.

Gandhi Wasono M