Kayu berukir identik dengan furnitur klasik. Material ini juga mengilhami warna dominan pada konsep klasik, yaitu warna kayu, cokelat tua, putih, kuning emas, putih perak, dan hitam. Saat ini, furnitur kayu mulai "berdandan" kembali dengan konsep klasik-minimalis.
Menurut Amirullah Muh. Amin, ST. dari Architectaria Media Cipta, warna dan motif yang biasa digunakan adalah ivory, cokelat, dan ebony. Mahari A. Tyas, Visual Merchandiser Malinda Furniture Gallery menambahkan, "Warna klasik-minimalis terlihat tua tapi lebih cerah. Yang penting, penataannya harus lebih simpel dan warna yang dipilih sebisa mungkin memiliki keserasian atau senada antara kursi, meja, taplak meja, gorden, karpet, aksesori lainnya."
Selain warna-warna di atas, Anda bisa juga menggunakan warna lain, seperti merah, biru, dan lainnya. "Tapi, tetap diusahakan satu warna, kalau campur aduk nanti jadinya lebih ke gaya retro," tambah Tyas, panggilan akrab Mahari.
Siasati Putih Pucat
Hunian berkonsep minimalis pada umumnya menggunakan warna lembut dan netral sesuai dengan kaidah less is more. Jika dipadankan dengan furnitur klasik-minimalis, hunian akan terasa lebih clean. Namun jika Anda memilih warna putih sebagai warna dasar, usahakan jangan menggabungkan semua furnitur dan aksesori ruang yang berwarna putih. Selain memberi kesan pucat, ruangan akan terlihat sangat membosankan. "Cobalah menambah elemen warna lain pada ruang untuk memberi kesan hidup. Misalnya, jika sofanya berwarna putih, tambahkan bantal sofa berwarna biru," Tyas mencontohkan.
Atau, tambah Aria (panggilan akrab Amirullah, Red.), Anda bisa menyiasatinya dengan menggunakanlah lampu yang cahayanya lebih berwarna. Atau, tambahkan pernak-pernik atau aksesori dengan warna yang lebih bervariasi, sehingga furnitur yang berwarna putih tersebut tidak terkesan terlalu polos. Warna lain yang bisa diasosiasikan dengan konsep minimalis adalah abu-abu terang, oranye, hitam, dan sebagainya. "Warna-warna tersebut masih bisa diaplikasikan pada konsep ini selama diterapkan dengan simpel dan tidak terlalu ramai dengan pola dan kombinasi warna lain," jelas Aria.
Ukiran Lebih Ringan
Sentuhan klasik juga kental dengan ukiran-ukiran. Misalnya headboard pada tempat tidur, kursi, motif pada kain yang digunakan, atau perabot pendukung lainnya seperti gorden, taplak meja, dan karpet.
Ukiran-ukiran khas ini juga masih bisa ditemukan pada konsep klasik-minimalis. Perbedaannya, menurut Aria, pola garis pada furnitur ini lebih tegas dengan pilihan garis yang fokus mendatar (vertikal) dan horizontal. "Kalau klasik atau modern klasik biasanya berkomitmen tinggi pada pola garis yang masih model arch atau lengkungan-lengkungan," ujar Aria. Hal serupa diamini Tyas. Menurutnya, uliran di furnitur klasik-minimalis lebih ringan.
Perhatikan Penempatan