Memiliki kamar sendiri akan sangat menyenangkan untuk Si Buah Hati. Apalagi jika kamarnya sesuai dengan selera serta keperluannya. Sebagai orangtua, tentu kita harus mencermati apa saja yang ia butuhkan di kamarnya. Seperti yang dituturkan Irna Ronny, desainer produk sekaligus pemilik In-Kids Design. Ia menyebutkan, prinsip utama membuat kamar anak adalah memperhatikan fungsi yang tepat guna untuk Si Kecil. "Fungsi ini, sesuaikan juga dengan keadaan kamarnya. Misalnya jika kamar anak berukuran 3x3 meter dan ia tidur sendiri, tidak usah membeli kasur berukuran besar. Manfaatkan ruang yang ada untuk menempatkan meja belajar, lemari koleksi, atau keperluan lainnya," tambah Irna.
Ia menambahkan, perbedaan keperluan kamar pada setiap jenjang usia tentu akan berbeda. Yang paling mencolok, menurutnya, adalah ketika anak mulai masuk usia sekolah. "Yang tadinya hanya dipakai tidur dan main, kini dia membutuhkan meja belajar atau rak buku. Begitu juga ketika anak perempuan mulai menginginkan cermin dan meja rias sendiri" kata Irna.
Maka untuk menciptakan kamar yang kondusif, lebih baik dahulukan benda-benda fungsional tersebut daripada ornamen-ornamen lain yang menyita lahan. Berbeda jika barang-barang vital sudah dipenuhi dan lahan masih tersedia, Anda bisa mengisi kamarnya dengan benda lain seperti rak sepatu atau gantungan topi untuk Si Kecil. "Selain menjadi pajangan untuk koleksinya, rak sepatu atau gantungan topi juga bisa mengajarkan anak disiplin dan bertanggung jawab terhadap barang-barangnya," pungkas Irna.
Playful but Timeless
Ketika ruangan untuk Si Kecil telah tersedia, yang selanjutnya harus diperhatikan adalah menata "istananya" agar nyaman dan bermanfaat. Menyenangkan memang, menata kamar Si Kecil dengan benda-benda yang mencerminkan indah dan cerianya dunia anak. Apalagi saat ini bisnis furnitur memberikan begitu banyak pilihan untuk Anda dan Si Buah Hati. Mulai dari wallpaper dan bed sheet bergambar kartun, lemari berwarna-warni, sampai tempat tidur berbentuk mobil pun tersedia.
Si Kecil tentu akan senang karena bisa memilih tema kamar sesuai dengan tokoh kartun yang ia senangi. Namun jika dipikir-pikir, berapa tahun kamar itu akan bertahan? Bagaimana jika Si kecil beranjak remaja dan tidak lagi menyukai tokoh kartun yang memenuhi kamarnya? Bisa jadi, di kemudian hari perkakas tersebut harus diganti dengan furnitur baru yang lebih simpel dan sesuai dengan usia. Sayang, bukan?
Untuk mencari jalan tengah antara keinginan Anda dan Si Kecil, membuat kamar anak dengan furnitur minimalis namun dipercantik ornamen-ornamen kesukaan yang fleksibel bisa menjadi jalan keluar. Dengan begitu, kamar dapat digunakan hingga Si Kecil beranjak remaja. Banyak, kok, cara agar kamar Si Kecil tetap atraktif dengan peralatan sederhana yang memikat. Salah satunya dengan mengaplikasikan warna netral pada lahan-lahan dominan dan memaksimalkan permainan warna pada barang-barang yang mudah diganti.
Simpel dan Netral
Dinding merupakan pembangun suasana yang utama. Pemilihan warna, corak, serta bahan baku, dapat menentukan tema besar sebuah kamar. Untuk itu, tentukan material apa yang akan Anda gunakan untuk melapisi dinding. Apakah Anda akan menggunakan wallpaper, wall painting, atau dibiarkan polos dengan cat dinding? Jika tertarik menggunakan wall painting atau wallpaper, pilih corak yang membuat kamar anak tetap layak tinggal hingga usianya remaja. Alih-alih menggunakan wallpaper dengan gambar tokoh kartun, misalnya, mengapa tidak menggunakan wallpaper bermotif simpel?
"Agar dapat digunakan hingga besar, bisa dihindari gambar berupa karakter kartun. Misalnya dengan menggunakan aksen simpel yang masuk ke segala usia seperti bunga. Bisa juga menggunakan motif sebagai aksen di beberapa bagian dinding saja," ujar Irna. Motif garis, polkadot, atau bentuk geometris lainnya, dapat tetap tampil ceria namun tidak terkesan kekanakan.