Anak-anak "Harajuku"

By nova.id, Selasa, 31 Maret 2009 | 05:09 WIB
Anak anak Harajuku (nova.id)

Kaki-kaki kecil yang dilapisi nylon bercampur lycra warna-warni, semakin banyak berseliweran di mal atau tempat-tempat hiburan.

Legging warna-warni, menjadi must have item saat ini. Dipopulerkan oleh para remaja, dan diikuti oleh anak-anak, bahkan wanita aktif seumuran Anda. Simple, banyak pilihan warna, tidak kenal umur, dan murah, sehingga tidak perlu berpikir lama-lama untuk memilikinya.

Akhir tahun 2006, legging warna-warni mulai masuk ke butik-butik gaul di kota-kota besar. Tetapi, belum banyak orang berani memakainya. Mungkin takut jadi pusat perhatian, atau kepanasan jika dipakai siang hari. Legging asalnya memang untuk menghangatkan kaki-kaki yang kedinginan di Amerika pada zaman Renaissance atau zaman kerajaan dahulu. Lalu, menjadi barang fashion di tahun 60-an. Dan di tahun 80-an menjadi booming kembali karena berkembangnya fitness centre.

Semakin ke sini, legging menjadi fancy items. Diproduksi tidak hanya satu block warna saja, tetapi dibuat dengan motif yang lebih menarik, seperti garis-garis, polkadot, dan penambahan aplikasi seperti lace atau renda.

Di Jepang, tepatnya di sebuah kawasan tempat berkumpulnya para fashionista bereksperimen, bernama Harajuku, legging sudah menjadi second skin buat mereka. Legging 'ditabrak' dengan berbagai bentuk busana, lalu ditambah lagi dengan kaos kaki warna-warni (buat para geng Sugar, kelompok yang gemar dengan busana warna-warni).

Tentu saja, agak aneh jika fashion Harajuku berada di Indonesia. Tetapi, 'berkat' majalah remaja terbitan luar maupun dalam, sering menampilkan halaman fashion dengan tema "Harajuku Style", maka sampai juga pengaruhnya sedikit ke sini.