Tentunya, pengisian waktu secara berkualitas juga bisa dilakukan pagi hari sebelum berangkat ke kantor. "Sebelum berangkat, ibu harus memastikan bahwa semuanya beres," kata Nuke. Untuk itu, ibu harus bisa menghitung lama perjalanan yang dibutuhkan dari rumah ke kantor, apakah cukup jauh sehingga membutuhkan waktu lama. Bila jaraknya cukup jauh, ibu harus rela bangun lebih pagi agar sempat menyiapkan kebutuhan anak-anak dan rumah. Jadi saat ibu berangkat, semuanya sudah rapi. "Hal-hal seperti ini, kan, juga berkaitan dengan manajemen waktu," tandasnya.
Bagaimana, Bu, satu solusi sudah ketemu, kan? Pokoknya, sepanjang kita mau mengelola waktu dengan baik, tak usah cemas salah satu bakalan enggak keurus. Memang, yang namanya manusia, seringkali karena capek bekerja di kantor, begitu pulang ke rumah rasanya ingin segera istirahat. Padahal, anak-anak di rumah juga menuntut, kalau ibu sudah pulang kantor berarti kesempatan mereka bermain dengan ibu. "Dalam hal ini dibutuhkan kematangan dan kedewasaan dari ibu," ujar Nuke.
Capek sepulang bekerja itu wajar, lanjutnya, tapi bukankah ibu punya tanggung jawab besar untuk mengurus rumah? "Jadi, ibu harus bisa menunda rasa capeknya. Barulah setelah anak-anak beres, suami oke, ibu bisa memikirkan dirinya sendiri. Mau tidur atau rileks, silakan. Mau makan apa saja yang disuka atau membaca buku, silakan," tuturnya.
Dari pengamatan Nuke, ternyata banyak, lo, ibu bekerja yang berhasil dengan cara demikian. "Mereka mengatur betul waktunya." Namun tentu saja, ibu juga harus punya fisik dan stamina yang tetap segar agar mampu menjalankan dua akitivitasnya itu dengan baik. Untuk itu, tak ada salahnya bila ibu bekerja mempunyai orang yang bisa dipercaya untuk mengasuh anak. Entah babysitter, pembantu yang dipercaya, atau keluarga dekat. "Dengan demikian, ibu hanya bertindak sebagai pengawas sehingga energinya bisa dialihkan untuk mengisi waktu secara kualitas dengan keluarga. Karena sebagai ibu bekerja, kita juga harus cukup tidur dan istirahat agar energi kita cukup memadai untuk di kantor dan anak-anak," tutur Nuke.
Santi Hartono