Hunian Nyaman untuk Keluarga

By nova.id, Rabu, 14 Maret 2012 | 23:27 WIB
Hunian Nyaman untuk Keluarga (nova.id)

Hunian Nyaman untuk Keluarga (nova.id)
Hunian Nyaman untuk Keluarga (nova.id)
Hunian Nyaman untuk Keluarga (nova.id)

"Ruang kerja yang didominasi warna putih dan bersatu dengan kamar tamu ini menjadi tempat favorit Hilbram di malam hari. (Foto: Agus Dwianto/NOVA) "

Hilbram Dunar yang dikenal sebagai presenter, penyiar radio, sekaligus penulis buku ini, membangun rumahnya di atas lahan seluas 210 meter persegi. Baginya, rumah bukan ruang pameran yang isinya tidak boleh dibiarkan berantakan. Kehangatan utama justru didapat dari kebahagiaan dan kebebasan anaknya yang bermain di sekeliling ruangan. "Sementara aku justru tidak masalah jika mainan anak-anak bergelimpangan. It's a part of they grow up," ujarnya.

Itu pula yang menjadi alasan Hilbram memilih rumah tapak sebagai tempat tinggal, bukannya apartemen. "Sempat terpikir beli apartemen agar di tengah kota, tapi anak-anak gimana larinya?," tambah ayah dari dua anak ini.

Konsep yang dipilih Hilbram adalah konsep modern minimalis. Desain rumah yang simpel dipertegas oleh aksen-aksen warna dan aksesori yang membuatnya tetap hangat. Ini terlihat pada pengaplikasian cat tembok berwarna abu-abu di ruang tamu dan koridornya. Di ruangan itu pula, tampak aksen perak yang dihadirkan melalui cermin besar berbentuk unik. Warna yang sama juga muncul pada ornamen berukuran kecil lainnya.

Ruang keluarga juga dibuat lebih "hangat" dengan adanya sofa merah. Sehingga meski Hilbram memilih wallpaper hitam dan putih yan kaku pada salah satu bidangnya, kehangatan tetap terasa. "Rumah saya sebelum ini benar-benar minimalis, tapi di rumah yang sekarang kami tambah ornamen-ornamen berwarna abu-abu dan silver.Jadi bukan yang minimalis banget. Karena, kan, ada rumah yang clean banget. Bersih, bagus, tapi tidak hangat," urai penulis buku Plastic Heaven ini.

Dihubungkan Kolam

Area yang pertama kali menarik perhatian dari huniannya adalah connecting room alias ruang penghubung berupa kolam ikan. Bunyi gemercik air dari kolam sangat menenangkan. "Keinginan saya pribadi memang menghadirkan kolam di dalam ruangan seperti ini. Agar ada air, ikan, dan suara gemercik yang terdengar ketika saya bersantai di ruang keluarga bersama istri dan anak. Menenangkan dan cocok untuk mencari inspirasi," ujar Hilbram yang memakan waktu enam hingga delapan bulan dalam membangun rumahnya.

Kolam ikan ini dikelilingi jendela kaca yang mudah dibuka. Apabila jendela dibuka, ruangan pun akan terlihat lebih luas karena tak ada yang menghalangi pemandangan dari ruang tamu ke ruang tengah. Selain itu, angin yang menyeruak akan memberikan kesegaran alami dan solusi ketika area hijau tidak cukup luas.

Sirkulasi udara sangatlah penting. Oleh karena itu, di dapur yang menyatu dengan ruang makan, atap di atas kitchen cabinet sengaja dipasang lebih tinggi agar dapur yang bersatu dengan ruang makan ini bebas dari asap saat memasak. Lalu, pintu dan jendela penghubung ruang keluarga dengan taman belakang pun sengaja dipilih bermaterial kaca. Jadi, ketika pintu dan jendela dibuka, ruang keluarga terhindar dari kesan lembap.

Sementara di luar jendela, terdapat halaman belakang yang terawat walau ditata sederhana. "Ini dijadikan ruang untuk anak-anak juga. Biar anak-anak bebas berlarian," tuturnya. Ranu dan Virpia, kedua anaknya, menaruh sebagian mainan mereka di teras belakang untuk sewaktu-waktu digunakan.Di tempat yang sama pula, Hilbram betah mencari inspirasi atau mengobrol santai bersama istrinya, Denny Lusiana.