Selain itu, perhatikan juga perawatan sebelum atau setelah dipakai. "Pot dari gerabah sebelum dipakai harus di-coating (dilapisi) dengan water proofing (lapisan tahan air) atau semen biar lebih kuat. Sementara keramik jika ada kotoran yang menempel tinggal dilap dengan kain lembap."
Butuh Konsentrasi Di Jakarta, salah satu tempat yang banyak menjajakan pot adalah daerah Gerbang Pemuda Senayan, Jakarta. Di sana banyak sekali dijual pot-pot dari berbagai bahan, motif, dan bentuk yang menarik. Pot semen, misalnya, tersedia dalam beragam warna, mulai putih, abu-abu, sampai hitam. Bentuknya pun aneka jenis: bulat, persegi panjang, atau persegi empat.
Beni, salah seorang pembuat pot di sana, menawarkan aneka pot cantik dari bahan batu kupang, andesit, dan mozaik. "Potnya sendiri, sih, dari bahan semen. Hanya saja dinding pot ditempelkan batu dalam posisi tegak. Hingga telihat alur batu yang bagus dan rata," tutur Beni.
Pekerjaan menempel batu ini memerlukan konsentrasi tinggi. "Batu-batu harus disortir dulu yaitu dipilih yang pipih. Maksudnya tak lain agar terlihat indah dan bagus. Saat menempel batu tidak semua dinding pot dikasih semen dulu. Harus sedikit-sedikit agar hasilnya maksimal."
Pot jenis lain masih berbahan semen, namun diwarnai hitam atau putih. Tak hanya bagus untuk tanaman dengan media tanam tanah atau cocopeat, juga bagus untuk tanaman air. Bahkan ada juga yang memanfaatkan sebagai tempat air mancur sebagai pemanis sebuah taman. Jadi, tinggal disesuaikan dengan keinginan kita.
Beri Tatakan 1. Jika memakai pot plastik jangan memilih bahan daur ulang karena lebih mudah pecah. 2. Sesuaikan pot dengan jenis tanaman. Tanaman untuk daerah panas gunakan pot yang tahan panas. 3. Memakai pot keramik di dalam ruangan jangan lupa beri tatakan di bawahnya. Kalau tidak bisa menimbulkan noda atau kotoran pada lantai. 4. Tak susah membersihkan pot, dari keramik tinggal dilap dengan kain lembap. Pot dari semen atau abut bersihkan dengan sikat halus. Jangan terlalu kuat menggosok.