Bukan cuma kekurangan, lo, yang bisa menimbulkan dampak negatif. Kelebihan zat-zat penting pun tak baik bagi tumbuh-kembang anak.
Semua orang tua pastilah tahu mengenai manfaat/peran aneka vitamin dan mineral bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan dan sistem pertahanan tubuh. Unsur-unsur penting tersebut banyak terkandung dalam berbagai bahan makanan yang mudah ditemui sehari-hari.
Menurut berbagai hasil penelitian ilmiah, aneka vitamin dan mineral ini memberi efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya. Berdasarkan hal itu, ahli gizi Dr. Moesijanti Yudiarti Endang Soekatri, B.Sc., MCN, mengingatkan agar orang tua memperkenalkan makanan dengan menu seimbang kepada anak sejak dini. Kalau sampai tubuh kekurangan zat-zat penting, metabolisme akan terhambat yang selanjutnya dapat mengakibatkan persoalan kesehatan.
Akan tetapi, tentu saja perlu diperhatikan agar asupan unsur-unsur tersebut tidak berlebihan. Mungkin belum banyak yang tahu, dampak buruk dari kelebihan vitamin dan mineral sama dengan dampak kekurangan vitamin atau mineral. Berikut zat-zat gizi yang penting diperhatikan dampak kelebihan dan kekurangannya:
KELOMPOK VITAMIN
1. VITAMIN A
* Sumber: unsur hewani berupa ikan, telur, daging, hati sapi dan susu; serta unsur nabati berupa sayuran seperti wortel, labu dan bayam.
* Manfaat: membangun sel-sel kulit, melindungi mata, menjaga tubuh dari infeksi, sekaligus untuk pertahanan dan perbaikan sel-sel tubuh, maupun untuk pertumbuhan gigi dan tulang.
* Bila kekurangan: menimbulkan kerentanan terhadap penyakit-penyakit infeksi, gangguan penglihatan seperti buta senja, xeroftalmia atau kekeringan pada selaput dan kornea mata, serta pecahnya biji mata maupun kekeringan pada kulit tubuh.
* Bila kelebihan: menimbulkan "keracunan" yang mengakibatkan tulang rapuh, menyebabkan nyeri pada persendian, sakit kepala, kelelahan, kulit kering, bersisik dan berubah warna menjadi kekuning-kuningan serta kerusakan/pembengkakan hati. Sedangkan pada wanita hamil dapat mengakibatkan janinnya cacat. Namun, kecenderungan yang terjadi adalah kekurangan vitamin bukan kelebihan vitamin.
2. VITAMIN B KOMPLEKS
Vitamin B dibedakan atas B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B6 (piridoksin) dan B12 (kobalamin). Masing-masing vitamin tersebut pada dasarnya memiliki tugas dan fungsi yang tidak jauh berbeda. Sebagai suatu kelompok, Vitamin B kompleks berperan penting dalam metabolisme pembentukan energi yang diperlukan sel-sel otak.