Keracunan Pada Anak

By nova.id, Senin, 21 Maret 2011 | 17:01 WIB
Keracunan Pada Anak (nova.id)

Kita perlu mengenali bahan-bahan yang dapat meracuni tubuh serta gejala dan penanganannya.

Peran orang tua dalam pencegahan maupun penanganan bahaya keracunan pada anak sangatlah besar. Anak belum dapat membedakan mana yang baik dimakan dan tidak. Bahkan di usia dini, apa saja yang bisa dipegang dan dimasukkan ke mulut, akan dilakukannya. Sekalipun beracun, anak tidak mempedulikannya. Nah, tugas orang tualah untuk menyimpan benda dan zat berbahaya, seperti minyak tanah, obat serangga, sabun, cairan pembersih, pewarna kuku dan sebagainya di tempat yang aman dari jangkauan anak.

Diakui dr. Arlin Algerina, Sp.A, keracunan atau masuknya zat racun ke dalam tubuh anak lebih sering terjadi di rumah atau lingkungan sekitar rumah. Prosesnya bisa melalui saluran pencernaan, saluran napas, dan permukaan kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis.

Keracunan pada anak, ujar dokter dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, Banten ini, sebenarnya tidak kelewat berbeda dengan keracunan pada kalangan dewasa. Hanya saja karena secara alamiah tingkat perkembangan fisik, kepribadian dan emosi maupun fungsi organ-organ tubuh anak belum sematang orang dewasa, akibat yang ditimbulkannya jadi berbeda. Selain itu, sistem dan fungsi pertahanan tubuhnya belum sempurna. Tak heran keracunan yang terjadi pada anak umumnya lebih fatal dibanding orang dewasa.

Menurut Arlin ada beberapa faktor yang membuat anak mudah keracunan, yakni:

* Anak usia 0 - 1,5 tahun masih dalam fase oral. Ia jadi cenderung ingin memasukkan apa saja yang dipegangnya ke dalam mulut.

* Anak belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya. Dia melakukan segala sesuatu berdasarkan nalurinya saja.

* Di masa golden age anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar. Itu membuatnya tak bisa diam dan ingin meraih apa saja yang dilihatnya.

* Sifat negativistik juga menonjol di usia ini. Ia cenderung tampil sebagai pembangkang, selalu menentang perintah, dan melanggar larangan. Walaupun berbahaya, peringatan orang tua diacuhkan.

Sebagian besar keracunan pada anak, tandas Arlin, disebabkan makanan, obat-obatan, zat kimia dalam deterjen, maupun hidrokarbon yang di antaranya terkandung dalam minyak tanah dan thinner. Lewat jalur mana pun masuknya, kasus keracunan harus segera ditolong. "Keterlambatan memberi pertolongan jelas bisa berakibat sangat fatal, sementara kalau dilakukan secara tepat dan cepat, dampak fatalnya dapat dikurangi sekitar 20 persen."

Inilah kasus keracunan yang banyak terjadi, beserta gejala dan penanganan pertamanya:

1. Keracunan Hidrokarbon