Kesehatan Pencernaan
Di dalam tubuh manusia, khususnya di saluran pencernaan, terdapat lebih dari 1.000 jenis bakteri yang hidup. Tugas mereka adalah membantu memecah makanan dan menyerap nutrisi. Nah, ketika Anda mengkonsumsi antibiotik (obat yang dirancang sebagai pembunuh destruktif, yakni bakteri penyebab penyakit), obat ini juga dapat membunuh bakteri baik dalam usus yang tugasnya membantu pencernaan.
Menurut penelitian JAMA (Journal of the American Medical Association), sekitar 30 persen pasien melaporkan, penggunaan antibiotik menyebabkan mereka menderita diare atau gangguan pencernaan lainnya. Inilah kemudian yang menyebabkan para dokter meresepkan probiotik agar saluran pencernaan pasien bisa tetap "terisi" dengan bakteri baik.
Banyak jenis gangguan pencernaan yang bisa diatasi dengan probiotik. Di antaranya, sindrom iritasi usus atau IBS (Irritabel Bowel Syndrome) dan gejala penyakit usus semisal sakit perut, kram, kembung, diare, dan sembelit.
Kesehatan Kemih
Probiotik juga sangat dipuji di kalangan penderita infeksi saluran kemih. Bahkan ada bukti yang mengatakan, mengkonsumsi probiotik secara teratur dapat mencegah bakteri jahat menyerang saluran kemih.
Infeksi saluran kemih sangat umum terjadi pada wanita. Menurut literatur University of Maryland Medical Center, meski infeksinya akan hilang setelah mengkonsumsi antibiotik, namun sekitar 30-40 persen ada kemungkinan infeksi kembali.
Alergi
Salah satu penelitian menemukan, wanita yang mengonsumsi probiotik selama kehamilan akan menurunkan risiko eksim (tanda awal alergi) pada anak hingga 30 persen. Para peneliti memilih wanita yang memiliki riwayat alergi musiman (atau dengan pasangan yang memiliki sejarah alergi). Dan para bayi yang menerima probiotik in-vitro juga menurunkan risiko mereka mengalami peradangan jaringan hingga 50 persen.
Kesehatan Vagina
Sama seperti saluran pencernaan, vagina juga bergantung pada keseimbangan bakteri baik dan buruk. Ketika keseimbangan itu tidak aktif, maka dapat menyebabkan vaginosis bakteri dan infeksi jamur. Vaginosis bakteri telah ditunjukkan sebagai faktor yang berkontribusi terhadap persalinan prematur.