Mitos Seks Setelah 40

By nova.id, Jumat, 5 Juli 2013 | 08:46 WIB
Mitos Seks Setelah 40 (nova.id)

Mitos Seks Setelah 40 (nova.id)

"Ilustrasi "

Mitos 1 : Tak Butuh Seks Di Kala Tua

Fakta : Memang,  sulit untuk menemukan kembali hasrat kebutuhan seks  setelah memiliki bayi. Dan pastinya, semua orang tahu jika Anda tak akan mati tanpa seks. Memang, seks bukanlah makanan atau minuman. Namun bukan berarti Anda dapat mengesampingkan kebutuhan seks dibanding kebutuhan yang lain. Seks dapat memberikan kesenangan, keriangan, kepuasan bahkan kesehatan emosi dan fisik yang lebih baik. "Seks membuat sirkulasi darah menjadi lancar. Ini juga menutrisi seluruh bagian tubuh dan membantu mengeluarkan kotoran atau racun dari dalam tubuh. Saat melakukan seks, jantung berdetak lebih kencang, tarikan nafas lebih dalam dan ini bagus bagi Anda," ungkap Carmella Sebastian, MD, seorang ahli kesehatan dan seksualitas wanita.

Mitos 2 : Kelebihan Berat Badan Membuat Anda Tak Menarik  

Fakta : Menikmati seks bukan persoalan penampilan atau fisik, seks adalah soal perasaan. "Anda perlu mendapatkan kepercayaan diri dari dalam dengan segala kondisi fisik saat ini," ungkap McGarth. Namun jika Anda tetap tak percaya diri, jadwalkan untuk jalan kaki selama 30 menit bersama pasangan paling tidak dua kali seminggu. Dan cobalah untuk selalu mengulang monolog yang mengatakan jika "pria Anda tak akan menemukan wanita yang lebih cantik dan seksi seperti Anda".

Ingat, "Tonjolan, tumpukan lemak, dan keriput Anda tak berarti apa-apa bagi pria di atas 40 tahun. kebenaran ini adalah 99% benar). Jika Anda yakin, cobalah dengan humor, kasih sayang, dan pengalaman, ini akan meningkatkan nilai diri di mata pasangan. Plus, sadari jika tubuh Anda lebih baik daripada saat usia 20-an," ungkap Bobbi Palmer, pendiri dan CEO Date Like of Grownup.  Selama bertahun-tahun hidup  telah mengajarkan Anda banyak hal yang diketahui  dua dekade lalu.  Apa yang lebih seksi dari  seorang wanita yang tahu betul hal paling diinginkan pria  di tempat tidur?

Mitos : Tubuh Tak Lagi Sensual Saat Memasuki Pra Menopause

Fakta : Perubahan pada tubuh dapat saja  muncul saat jelang menopause. Beberapa diantaranya, menstruasi yang mulai tak teratur, perubahan suasana hati, dan kurangnya cairan lubrikasi di vagina. Tentunya ini berdampak pada kehidupan seksual. Namun bukan berarti menopause mengubah bentuk tubuh. Dr. Sebastian, pakar kesehatan reproduksi wanita mengungkapkan, jika tubuh wanita di masa pra menopause tak berubah secara seksual. "Menghindari  bercinta hanya akan memperburuk kondisi wanita. Atasi kekeringan dengan gel lubrikasi dan lakukan seks seperti biasa. Ketika darah mengalir lancar ke organ genital, jaringan di seputar organ genital akan lebih sehat," ujar Sebastian.

Semburan panas dan kelelahan yang kerap dikaitkan dengan gejala pra imenopause dapat mengurangi performa seks Anda. Namun ini dapat diatasi. Bicarakan dengan dokter soal obat hormonal yang mungkin perlu dikonsumsi.

Sisi baiknya, jelang pra menopaus bisa menjadi waktu bereksperimen atau mencari kebebasan seks yang tak Anda miliki ketika masih dapat melakukan seks dengan cara biasa. "Anda mungkin dapat mulai berkenalan dengan sex toy, stimulasi diri, atau mencoba posisi baru," saran Mc Garth, ahli seks dan reproduksi wanita.

Mitos  4: Terlalu Letih untuk Seks

Fakta : Kerapkali wanita berpikir, di usia yang sudah tidak muda kemampuan seks juga berkurang seiring keletihan yang dirasakan dalam tubuh yang semakin dimakan usia. Namun kebanyakan kata-kata "Saya terlalu letih untuk bercinta" hanyalah alasan untuk menghindari seks.